teknologi di era digitalisasi tidak serta merta dapat langsung diterima begitu saja. Amerika Serikat sebagai negara adidaya juga mengalami hambatan dalam mengimplementasikan teknologi dalam dunia militer.
KemajuanAngkatan Laut Amerika Serikat berniat untuk mencopot sistem panel layar sentuh pada sebagian kapal mereka. Rencananya hal tersebut akan dilakukan selama dalam kurun waktu 18 hingga 24 bulan ke depan.
Panel layar sentuh tersebut diberi nama Northrop Grumman. Sistem kerjanya tidak jauh berbeda dengan layar sentuh yang terdapat pada dashboard mobil.
Amerika Serikat termasuk negara terdepan dalam penerapan teknologi di bidang militer. Penggunaan panel layar sentuh tersebut merupakan wujud pergeseran yang sebelumnya menggunakan teknologi konvensional.
Meski demikian, sistem panel layar sentuh yang diterapkan kerap menimbulkan kesalahan dalam mengendalikan sistem navigasi sehingga berujung pada insiden kecelakaan kapal.
Kecelakaan pernah terjadi pada Agustus 2017 di wilayah timur Singapura antara kapal USS John S. McCain yang bertabrakan dengan kapal tanker pedagang Alnic MC. Insiden ini menyebabkan 10 orang tewas dan 58 orang mengalami luka-luka.
Kejadian tersebut menjadi yang kedua dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Kapal milik Amerika Serikat mengalami kerusakan pada sisi kiri kapal. Kebocoran pun terjadi serta tenaga listrik kapal turut mengalami masalah.
Di lain sisi kapal tanker asal Liberia saat itu sedang mengangkut 12 ribu ton minyak mentah dari Taiwan menuju Singapura. Untungnya tidak ada tumpahan minyak akibat insiden kecelakaan tersebut.
Hasil penyelidikan terbaru menyebutkan kecelakaan yang terjadi dua tahun silam disebabkan nahkoda yang belum memahami betul mekanisme pengoperasian kapal. Para awak kapal juga belum memahami bagaimana sistem tersebut bekerja
Akhirnya, Angkatan Laut AS memutuskan untuk mencopot sistem panel layar sentuh di beberapa kapal agar insiden kecelakaan akibat human error bisa diminimalisir.
Dikutip dari Endgadget, kapal USS Ramage menjadi yang pertama kembali menggunakan sistem navigasi secara manual. Sementara semua kapal DDG-51 (Arleigh Burke) juga akan melakukan hal yang sama.
Otoritas Amerika Serikat juga mengakui bahwa sistem yang diterapkan begitu kompleks tanpa memerhatikan kesiapan kendali fisik dalam hal ini kemampuan manusia dalam pengoperasiannya.
Laksamana Madya Joseph Aucoin selaku yang bertanggung jawab secara resmi dicopot sebagai Komandan Armada Ketujuh akibat insiden kecelakaan kapal perang Angkatan Laut AS yang kerap terjadi di perairan Asia pada 2017 silam.
Penerapan teknologi dalam setiap lini kehidupan tidak bisa ditolak mentah-mentah apabila ingin terus eksis secara global. Boleh jadi ragam inovasi terus dilakukan dalam menciptakan teknologi yang bertujuan mempermudah setiap aktivitas manusia.
Hadirnya teknologi harus sejalan dengan kemampuan sumber daya manusia yang memenuhi standar. Insiden human error akibat belum menguasai teknologi tidak bisa ditolerir begitu saja. Apalagi jika menghilangkan nyawa seseorang.
Sangat disayangkan jika secara terpaksa kembali beralih pada metode konvensional. Maka dari itu perlu pembenahan dari sisi kualitas tenaga kerja agar dapat melaju bersama teknologi.
Bogor, 13 Agustus 2019