Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jepang, Prancis, Hingga Malaysia dalam Mobil Terbang

8 Agustus 2019   22:37 Diperbarui: 9 Agustus 2019   07:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mobil Terbang (Sumber: foxnews.com)

Perkembangan dunia otomotif dalam mewujudkan mimpi berupa menghadirkan suatu kendaraan transportasi yang mampu mengangkut penumpang tanpa harus menyentuh jalanan aspal terus dilakukan.

Sejumlah perusahaan global berlomba-lomba dalam mengembangkan mobil terbang. Bukan tanpa alasan, kehadiran mobil terbang dapat dipastikan akan diterima masyarakat dengan tangan terbuka apabila melihat kondisi jalanan yang semakin padat.

Dikutip melalui Reuters, perusahaan NEC asal Jepang telah berhasil melakukan uji coba terhadap mobil terbang di Kawasan Abiko, Jepang.

Mobil tersebut lebih terlihat menyerupai sebuah drone yang dilengkapi dengan empat baling-baling serta mampu melayang selama hamper satu menit.

Pada saat uji coba berlangsung, kendaraan mobil terbang tersebut juga belum dapat membawa penumpang di dalamnya. Akan tetapi, mobil ini berpotensi akan dijual oleh otoritas Jepang di pasaran pada tahun 2023 mendatang.

Hal tersebut diawali dengan jasa pengangkutan barang hingga kelak mampu mengantarkan penumpang dengan jarak tempuh dekat pada tujuh tahun kemudian.

Otoritas Jepang bersama pihak swasta memang sudah memiliki rencana pengembangan mobil terbang sejak 2018 silam. Pengembangan ini dilakukan sebagai langkah dalam mewujudkan kendaraan futuristis masa depan.

Induk perusahaan penerbangan seperti Boeing dan Airbus mengaku siap bekerja sama dengan otoritas Jepang. Dukungan juga diperoleh dari perusahaan lokal, yakni All Nippon Airways, Japan Airlines, dan NEC.

Selain Jepang, negara lain seperti Perancis diketahui tengah mengembangkan taksi terbang yang diproyeksi mampu mengudara pada ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Taksi terbang tersebut rencananya akan digunakan penumpang yang berada di Bandara Charles de Gaulle menuju Kota Paris dimana ajang olimpiade berlangsung.

Malaysia sebagai negara tetangga Indonesia tidak tinggal diam. Otoritas setempat menyatakan akan menghadirkan mobil terbang pertamanya ke depan publik pada akhir tahun kelak.

Keterampilan yang dimiliki serta didukung dengan teknologi memadai, tentu menjadi modal Malaysia dalam upaya mewujudkan diri sebagai negara produsen atau negara penghasil.

Sangat menarik melihat bagaimana keberlangsungan global yang begitu cepat dalam era globalisasi. Mobil hybrid maupun mobil listrik masih dalam pengkajian, namun ada pihak luar yang sudah merencanakan mobil terbang.

Sebagai salah satu negara berkembang, Malaysia pun menyadari akan pentingnya mengikuti dinamika perubahan dunia teknologi. Negara mereka tidak akan mengalami perubahan signifikan apabila terus bergantung kepada negara adidaya

Perlu adanya perubahan dan inovasi dalam mengubah citra negara yang semula sebagai negara konsumen bergeser menjadi negara produsen. Agar terus eksis dalam internasional, Indonesia mau tidak mau harus membuka diri terhadap teknologi saat ini.

Kehadiran mobil terbang sebagai kendaraan masa depan dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kerap dialami oleh masyarakat terkhusus mereka di daerah pelosok.

Kendaraan tersebut juga mampu menjawab tantangan dalam aksi tanggap pasca bencana sehingga proses evakuasi dapat berlangsung tanpa hambatan.

Bogor, 8 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun