Kepadatan lalu lintas terutama di jalan raya kerap dialami kapanpun dan dimanapun. Berbagai upaya untuk mengurangi kemacetan terus dilakukan.
Pemberlakukan Ganjil-Genap dan menerapkan lalu lintas satu arah serta memperbaiki infrastruktur lalu lintas seperti memperluas jalan raya dan menambah jumlah lajur tol dilakukan dalam mengatasi kepadatan lalu lintas.
Pemerintah juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memilih moda transportasi umum berupa bus dan kereta api untuk mencapai lokasi tujuan.
Mengimplementasikan kecanggihan teknologi dan transportasi mutakhir di dunia juga mulai dilakukan Indonesia agar dapat bersaing secara global.
Pengalihan dari transportasi perjalanan darat kepada perjalanan laut maupun udara telah dilakukan. Mampu melakukan perjalanan melalui udara dalam jarak dekat dan waktu yang singkat sepertinya bukan angan-angan semata.
Olimpiade 2024 mendatang rencananya akan dimanfaatkan otoritas Paris dengan menawarkan taksi terbang kepada para pengunjung. Transportasi ini dinilai sebagai solusi dalam mengurangi kemacetan.
Event lima tahunan sekelas Olimpiade mampu meningkatkan pariwisata negara termasuk kota penyelenggara dengan meningkatnya kunjungan turis baik lokal maupun mancanegara.
Disamping itu, meningkatnya jumlah wisatawan akan menimbulkan masalah baru berupa kepadatan lalu lintas. Pilihan moda transportasi taksi terbang merupakan alternatif yang dapat dicoba.
Laporan Ubergizmo menyebutkan ide menggunakan taksi terbang kelak akan membawa pengunjung dari Bandara Charles de Gaulle menuju pusat kota Paris.
Layanan taksi terbang dijadwalkan lepas landas setiap enam menit pada 2024. Akan tetapi ide tersebut masih diajukan dan perlu pertimbangan yang matang.
Sebelumnya taksi terbang berhasil diuji coba di desa Bavaria, Jerman. Transportasi ini direncanakan siap untuk penggunaan komersial pada 2025 nanti. Serta pada 2035 diharapkan dapat terbang secara mandiri tanpa pilot.