CNN terlebih dahulu melakukan pembelajaran deep learning agar dapat mengenali perubahan wajah terhadap foto yang dimanipulasi. Dan juga melakukan input ribuan gambar yang beredar di internet.
Fitur Face Aware Liquify juga dapat mengidentifikasi area spesifik seperti mendeteksi pembengkokan pada wajah. Serta mampu mengembalikan gambar editan ke tampilan sebelum diubah.
Proyek riset ini diharapkan mampu mengenali wajah yang dimanipulasi. Para peneliti telah melakukan pelatihan berupa ribuan foto yang diambil secara acak melalui internet.
Adobe sebelumnya telah mengembangkan fitur yang berfokus untuk mendeteksi manipulasi gambar menggunakan metode kloning. Namun, pendeteksian gambar kali ini lebih fokus dalam penyesuaian ekspresi wajah.
Adobe juga berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang mutakhir dengan memanfaatkan AI dalam meningkatkan kepercayaan dan kebenaran informasi di media digital.
Era digitalisasi memaksa manusia untuk terus mewaspadai dan berhati-hati dalam menerima informasi. Terutama dengan maraknya konten hoaks yang beredar di dunia maya.
Warganet juga mampu berperan aktif dalam menghadapi konten gambar hoaks tanpa bantuan aplikasi Photoshop. Yang pertama, mencari tahu alamat gambar yang diterima apakah dari sumber terpercaya atau malah sebaliknya.
Kedua, memerhatikan isi judul maupun konten yang dimuat dalam gambar tersebut. Apabila judul dan isi konten ternyata provokatif, maka gambar itu perlu dipertanyakan.
Dan ketiga, memastikan keaslian gambar dan video yang telah diterima. Dapat dilakukan dengan mengamati bagian-bagian konten yang 'aneh' atau mencari gambar atau video yang serupa untuk dibandingkan.
Kemajuan teknologi memang sangat membantu kehidupan manusia dalam menghadapi peredaran konten hoaks. Yang lebih utama adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mewaspadai konten ini.
Bogor, 19 Juni 2019