Aksi pengeboman kembali terjadi di Indonesia kurang dari enam jam pasca pengumuman sidang Isbat atau penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah yang dilaksanakan pada Senin malam oleh Kementerian Agama.
Ledakan bom terjadi pada Senin malam tanggal 3 Juni 2019 sekitar pukul 22.30 WIB di kawasan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan target ledakan petugas kepolisian di Pospam Tugu Kartasura.
Pada saat kejadian, petugas yang berada di TKP berhasil menyelamatkan diri dari ledakan bom bunuh diri itu. Total tujuh petugas yang berada di TKP dimana empat orang berada di pos penjagaan dan tiga lainnya berada di lalu lintas.
Pelaku bernama Rafik Asarrudin (22 tahun) yang bertempat tinggal di Kampung Kranggan, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Setelah meledakkan bom bunuh diri, pelaku dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Kemudian dipindahkan ke RS Ortopedi Surakarta, lalu dibawa ke RS Moewardi Solo. Setelah itu, ia kembali dipindahkan ke RS Bhayangkara Semarang.
Petugas medis mengatakan pelaku mengalami luka di bagian tangan dan kaki meskipun kondisi terkini dalam keadaan sadar tetapi masih terlihat lemah.
Hingga kini kepolisian mengungkapkan terduga pelaku sebagai satu -- satunya korban dalam ledakan ini. Pasca kejadian, Densus 88 langsung menggeledah rumah pelaku dan menemukan barang bukti berupa bahan pembuat bom.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di rumah pelaku pada Selasa dini hari sejak pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.
Tim berhasil mengamankan barang bukti seperti serbuk arang, belerang, kabel -- kabel, ponsel, sakelar, dan aluminium. Barang yang telah ditemukan kini diteliti lebih lanjut oleh tim penjinak bom Mabes Polri.
Belum diketahui pelaku terlibat dengan jaringan terorisme lainnya atau tidak. Hal ini baru dapat terungkap setelah seluruh bukti di TKP berhasil diidentifikasi.
Langkah Cepat Pemerintah Jawa Tengah