Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Waspada Rupiah Palsu Menjelang Lebaran

3 Juni 2019   16:19 Diperbarui: 3 Juni 2019   16:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, edukasi bagaimana mengenali uang asli perlu dipahami betul. Secara sederhana mengetahui uang rupiah asli dapat dilakukan dengan indera peraba yang dikenal dengan 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

Rumus 3D yang diserukan Bank Indonesia merupakan cara mengidentifikasi uang palsu yang dilakukan saat transaksi secara tunai.

Pertama, jika dilihat maka warna uang terlihat terang dan jelas sehingga mudah dikenali secara kasat mata. Pada uang pecahan 100 ribu, 50 ribu, dan 20 ribu jika diamati terdapat benang pengaman membentuk anyaman.

Selain itu, gambar perisai yang terdapat di dalam logo BI akan berubah warna jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Kedua, jika diraba gambar utama, lambang Garuda Pancasila, angka nominal uang, huruf terbilang, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tulisan Bank Indonesia akan terasa lebih kasar dan memiliki kesan timbul.

Ketiga, jika diterawang akan terlihat watermark berupa foto pahlawan pada semua pecahan uang kertas. Rupiah asli juga memiliki logo Bank Indonesia saling isi alias rectoverso. Logo ini akan terlihat menyatu apabila diterawang ke arah cahaya.

Peran aktif masyarakat juga akan membantu Bank Indonesia dalam memerangi peredaran uang palsu. Masyarakat yang menemukan uang palsu diimbau segera menghubungi pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti.

Apabila tidak sempat untuk mengunjungi tempat penukaran uang resmi sebaiknya berpikir untuk menitipkan kepada rekan kerja daripada menukar di tempat ilegal.

Selain itu, warganet juga dapat berpartisipasi dalam menyerukan waspada terhadap peredaran rupiah palsu melalui akun media sosial. Agar edukasi bagaimana mengidentifikasi rupiah asli bisa mencapai ke seluruh pelosok negeri.

Bengkulu, 3 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun