Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai seruan yang disampaikan mantan panglima GAM itu hanya sebatas wacana semata. Seruan tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Namun apabila ada niat serius maka akan ada resiko hukum yang bakal diterima.
Kepada semua pihak agar menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh wilayah mulai dari Sabang hingga Merauke merupakan bagian dari NKRI.
Belajar Dari Referendum Brexit
Wacana mengenai referendum tidak serta merta dapat langsung terjadi begitu saja. Disini terdapat peran media yang mampu memengaruhi keputusan berlangsung atau tidaknya referendum hingga memengaruhi hasil referendum itu sendiri.
Ahli jurusan komunikasi politik Inggris di University of Anglia, Sally Broughton Micova mengungkapkan bagaimana penyebab tercetusnya sebuah keputusan yang membuat Inggris akhirnya cerai dari Uni Eropa.
Menurut Sally, media telah berkali -- kali gagal dalam upaya untuk menyajikan informasi yang tepat bagi masyarakat. Media lebih cenderung menyajikan informasi sebatas di permukaan saja tanpa memberikan penjelasan lebih mendalam perihal kelebihan dan kekurangan dari opsi yang ada.
Opsi yang dimaksud adalah opsi memilih Inggris tetap bertahan di Uni Eropa dan opsi Inggris keluar dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit. Tentunya kampanye populis pro brexit akan memicu aksi serupa di negara -- negara Eropa lainnya.
Peran Media Memengaruhi Hasil
Pengaruh media memberi dampak yang tak terduga seperti sanggup mengembalikan keadaan hanya dalam beberapa jam terakhir saja dari pelaksaan referendum. Hal inilah yang terjadi di Inggris.
Mayoritas masyarakat dan media di Inggris menyebutkan bahwa perolehan suara pro Inggris akan lebih besar dibandingkan dengan pro Brexit. Akan tetapi prediksi ini meleset yang menyebabkan Inggris menyetujui untuk keluar dari Uni Eropa.
Padahal di Inggris suara mayoritas yang menginginkan Brexit merupakan golongan dengan tingkat pendidikan rendah serta kurangnya wawasan terhadap politik. Kalangan pejabat dan intelektualis lebih menginginkan Inggris bertahan di Uni Eropa atau pro Inggris.