"Setidaknya aku bisa memberimu kenyamanan seperti ini. Meski untuk sementara."
Kami memandang kembali hamparan taman kosong yang ada di depan kami. Membiarkan gemerisik daun kering berlarian ditiup angin dengan riang.
Membiarkan wangi bunga melati merebak wangi di antara sepi.
"Aku tahu kau tidak mencintaiku. Jika suatu saat kau memang ingin pergi, aku akan membiarkanmu lari."
"Apa kau yakin? Pria keras hati sepertimu pun aku yakini bisa menangis ketika wanitanya pergi."
Aku menggeleng pelan dan membiarkan angin sekali lagi menjawab pertanyaannya.
***
Aku kembali membawa seikat melati.
Meletakkannya di dekatmu dan mencium batu pusaramu seolah itu adalah pipi manis yang sering kukecup.
Di dunia ini ada perasaan yang tidak bisa dihapuskan
Ada perasaan yang lebih baik tetap ada