Mohon tunggu...
Alex sander
Alex sander Mohon Tunggu... PNS -

Ministry of Finance Officer

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Merajut Asa Melalui Pertemuan Annual Meeting IMF-World Bank 2018

20 Agustus 2018   05:04 Diperbarui: 21 Agustus 2018   09:40 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua objek parwisata diatas, mewakili dari ratusan objek pariwisata lain di Indonesia yang tidak kalah tersohor dengan Bali namun memiliki jumlah wisatawan yang tidak sebanyak pulau Bali. Jawaban yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah ketersediaan akses dan fasilitas untuk dapat menikmati keindahan objek pariwisata tersebut belum memadai. Kita dapat belajar dari objek pariwisata Danau Toba di Sumatera Utara yang mengalami peningkatan wisatawan karena keberadaan Bandara Internasional Silangit dan rencana pembangunan jalan tol Medan -- Danau Toba. 

Berkat akses yang memadai jumlah wisatawan meningkat 12,02 persen jika dibandingkan pada tahun 2016 namun akses saja tidak cukup jika tidak sejalan dengan pembangunan fasilitas penunjang pariwisata tersebut. Di Danau Toba walaupun telah memiliki beberapa hotel kelas berbintang namun kapal -- kapal yang membawa wisatawan menyebrang ke Pulau Samosir masih jauh dari kata layak.

Selain sektor pariwata, sektor lain yang dapat kita promosikan melalui pertemuan keuangan terbesar di dunia IMF-WB 2018 adalah berbagai jenis karya anak bangsa yang dapat ditunjukan melalui pameran sektor pengolahan karya anak bangsa dengan membuka stand -- stand menarik yang berisi tentang kebudayaan dan barang -- barang industri kreatif maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari daerah tersebut. Dengan adanya stand -- stand tersebut, para tamu annual meeting IMF-WB 2018 tidak perlu menjelajah ke seluruh daerah Indonesia untuk mengenal kebudayaan dan industri kreatif daerah Indonesia namun telah mempromosikan kebudayaan, industri kreatif, dan UMKM tersebut didalam stand -- stand pameran yang disediakan khusus.

Dengan memperkenalkan budaya serta produk unggulan komoditas ekspor niscaya akan meningkatkan ekspor produk unggulan Indonesia yang belum memiliki pangsa pasar di luar negeri. Ekspor dapat memperkuat cadangan devisa negara sehingga ketahanan perekonomian Indonesia dapat terjaga dalam menghadapi ketidakpastian pasar global. Sudah saatnya komoditi ekspor Indonesia untuk Go Internasional. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia setidaknya baru 25 persen dari total 800 UMKM binaan Bank Indonesia yang berhasil menembus pasar ekspor atau sekitar 200 UMKM. 

Kendala utama yang sering dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM adalah kurangnya informasi pasar. Keterbatasan informasi pasar tersebut dapat dipecahkan dalam  pertemuan annual meeting IMF-WB 2018 nanti. Pada kesempatan ini para pelaku UMKM sudah sewajarnya diberikan kesempatan untuk memperkenalkan barang komoditi ekspor di dalam forum khusus sehingga tidak menganggu kenyamanan tamu Annual meeting IMF-WB 2018 yang lain. 

Selain memperkenalkan produk, para pelaku UMKM juga sebaiknya diberikan pembekalan bagaimana cara untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang dinamis. Kesuksesan ekspor Indonesia saat ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun juga menjadi tanggung jawab kita. Dimulai dari hal kecil dengan memakai produk -- produk olahan dalam negeri dan menawarkannya ke kerabat maupun teman kita yang berada di dalam maupun di luar negeri.Selain itu membuat gerakan atau kampanye menggalakan ekspor juga dapat membuat komoditi ekspor kita dikenal dunia.

Untuk menciptakan relasi dengan negara lain bukanlah hal yang sulit pada era digital saat ini. Para pelaku UMKM dan industri kreatif tidak dapat sepenuhnya mengandalkan momentum pertemuan IMF-WB 2018 untuk memasarkan produk unggulan. Internet dan niaga elektronik yang mengalamai perkembangan pesat juga dapat diandalkan oleh pelaku UMKM dan industry kreatif, hal ini tentu membuka peluang besar bagi pelaku usaha untuk memperkenalkan dan memasarkan produk -- produk dari UMKM Indonesia ditambah lagi Pemerintah sedang menggalakan gerakan (#UMKM Jualan Online). 

Pertemuan keuangan terbesar di dunia IMF-WB 2018 adalah penantian yang sudah berada di depan mata. Kini saatnya pemerintah dan masyarakat bergandeng tangan menyambut dunia ke negeri tercinta Indonesia. Merajut Asa meraih Mimpi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada tahun 2018 bukanlah suatu hal yang mustahil bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun