Mohon tunggu...
Pendekar Saham
Pendekar Saham Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial, Politik, Pendidikan, Teknologi

managecon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Ambang Kegagalan Penanganan Krisis Global

26 Juni 2012   19:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi Jerman sendiri tidak serta merta lolos dari permasalahan, karena mereka merupakan salah satu donatur terbesar dalam pemberian bantuan likuditas di dalam ECB (European Central Bank), akibatnya Jerman pun terancam terseret ke dalam kesulitan sama seperti halnya Perancis. Sementara pangsa pasar produk Jerman mayoritas adalah negara-negara Uni Eropa, jika pada akhirnya terjadi krisis di seluruh Uni Eropa maka Jerman akan sangat terpukul dan menanggung penderitaan yang lebih besar ketimbang negara-negara lainnya di kawasan Eropa.

Sementara dari benua Amerika sendiri, meskipun keadaan lebih adem ayem, tidak serta merta kondisi sudah lebih aman. Hingga saat ini, Amerika masih menyimpan bom waktu bahkan bom nuklir dalam bentuk transaksi derivatif. Sampai saat ini, tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah transaksi derivatif yang sebenarnya berputar di lembaga keuangan Amerika.

Kolapsnya Lehman Brothers, tidak serta merta menyebabkan transaksi derivatif terhenti meskipun transaksi Lehman Brothers di seluruh dunia dihentikan (ini yang mengakibatkan bursa di seluruh dunia tumbang bahkan bursa efek Indonesia harus tutup beberapa waktu). Asset-asset bermasalah itu pada dasarnya tidak pernah 100 persen dilakukan write off alias penghapusan. Namun masih berputar-putar di antara lembaga-lembaga keuangan dunia dalam bentuk transaksi derivatif yang bunganya pun masih berjalan. Sehingga siapapun yang kalah taruhan, dipastikan akan luluh lantak berantakan. Dan JP Morgan pun sudah mengalaminya beberapa waktu yang lalu, sementara banyak pihak yang meragukan jumlah angka kekalahan yang diderita oleh lembaga keuangan tersebut, namun setidaknya belum berujung kepada kebangkrutan. Sementara masih ada bank-bank lain yang menyimpan potensi yang sama.

Saran saya bagi dunia perbankan dan keuangan di Indonesia, jika anda mengelola dana, pastikan porsinya selalu jauh lebih besar untuk kredit usaha kecil dan menengah. Dan sebisa mungkin perkecil porsi untuk pengelolaan di kredit konsumsi serta paper asset maupun trading valas. Kita tidak pernah tahu, apakah perekonomian global akan pulih dalam waktu cepat atau akan menempuh perjalanan tanpa arah yang sangat lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun