Mohon tunggu...
Pendekar Saham
Pendekar Saham Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial, Politik, Pendidikan, Teknologi

managecon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Sisi Kelam Quantitive Easing dan Ancaman Tsunami Ekonomi

6 Mei 2011   18:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab yang namanya proyek-proyek pembangunan infrastruktur hanyalah bersifat sementara, begitu pula dengan berbagai pekerjaan sementara yang diciptakan hanya untuk meredam angka pengangguran, karena begitu stimulus ekonomi ini berakhir, dan mereka tidak bisa diserap oleh pasar, maka yang terjadi justru angka pengangguran akan kembali membengkak dan krisis kembali berulang. Kalaupun banyak yang mengatakan angka pengangguran telah berhasil diturunkan, itu hanya sementara, pada kenyataannya, banyak yang tidak mau melamar kerja karena sudah putus asa akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang layak.

Celakanya dengan Indonesia, kita terpukau oleh gelontoran uang panas hasil stimulus dari negara lain, dan sudah bangga dengan indikator-indikator semu. Sementara industri riil kita menjerit akibat banjir barang dari negara lain, dan lebih parahnya, daya saing industri dalam negeri semakin merosot, baik karena kurangnya modal, infrastruktur yang buruk, proteksi industri yang memadai dan lain sebagainya termasuk juga impor-impor illegal dari berbagai negara yang masuk melalui jalur-jalur yang dikuasai oleh oknum-oknum tertentu.

Sementara itu angka pengangguran tidak juga berhasil diredam ke tingkat yang relatif aman. Semakin hari angka kejahatan semakin meningkat, premanisme semakin meningkat, dan korupsi serta pemerasan oleh aparat maupun oknum-oknum birokrat semakin meningkat.

Sedikit demi sedikit mulai banyak pabrik yang gulung tikar, ataupun melakukan perumahan karyawan, padahal bulan puasa dan lebaran sudah di depan mata, lebih celakanya lagi, uang panas itu kemungkinan akan pulang kembali ke negara asalnya dalam waktu dekat, sehingga krisis semakin tidak terhindarkan. Walaupun ada kemungkinan paket stimulus QE3 akan segera digelontorkan saat paket QE2 berakhir bulan Juni, namun tetap ada jeda waktu di mana uang panas itu harus kembali dulu ke negara asalnya.

Saat ini, Indonesia hanya benar-benar ketergantungan dari industri pasar modal dan industri kreatif yang walaupun masih kecil namun mulai menunjukan geliatnya. Sementara industri manufaktur dan pangan masih menunjukan tanda-tanda yang kurang menggembirakan. Jangan ditanya soal industri transportasi dan logistik yang mengalami pukulan paling hebat, terutama karena kenaikan harga minyak dan kacaunya infrastruktur transportasi dan logistik.

Apakah kita ke depannya akan melakukan perubahan demi mengantisipasi badai tsunami ekonomi yang mungkin akan terjadi lagi atau tetap diam saja tanpa membuat keputusan yang berarti, tentu saja ini semua berpulang kembali kepada kepemimpinan nasional kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun