Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ngaji Filsafat Kepemimpinan Prabowo Notonegoro

4 Oktober 2023   11:40 Diperbarui: 4 Oktober 2023   11:46 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Ngaji Filsafat Kepemimpinan Prabowo Notonegoro

Penulis: Alex Palit

Jumlah Halaman: 80 Halaman

Ukuran: 13 x 19 cm

Cetakan I: Oktober 2023

Penerbit: Aliansi Pewarta Independen "Selamatkan Indonesia"

ISBN: 978-623-93025-2-8

Boleh dibilang buku ini merupakan kumpulan artikel sebagian besar pernah saya tulis di Kompasiana.com, sebagai sebuah catatan jurnalistik. Buku ini terdiri dari: Prolog, (I) "Sang Rajawali" dari Bukit Hambalang, (II) Prabowo Buka Mulut Menjawab Kasus Penculikan, (III) Apa dan Siapa Prabowo, (IV) Prabowo dan Figurisasi Bung Karno, (V) Ngaji Gagasan Visioner Capres, (VI) Ngaji Filsafat Kepemimpinan Prabowo, (VII) Rajut Satukan Kemmbali Bhinneka Tunggal Ika, (VIII) Ratu Adil Segera Datang, (IX) Wong Cilik Iso Gemuyu, (X) Bergerak Menuju Kemenangan, dan Epilog.   

Jati Diri Pemimpin

Jati diri seorang pemimpin pada intinya tidak lepas dari karakteristik personality yang bersangkutan. Dari jati dan personality yang bersangkutan, kita akan mengenal dan mengetahui apa dan siapa yang bersangkutan, apa dan bagaimana yang bersangkutan, apa dan bagaimana wawasan pikiran-pikiran serta gagasan visioner yang bersangkutan sebagai seorang pemimpin. Itu harus terekam jelas untuk dikenali dan diketahui. 

Kita tidak ingin salah pilih, yang diistilahkan dengan pilih "kucing dalam karung", walau karungnya sudah bolong yang terlihat hanya wajah kucing dan eongan suara, tapi tidak ketahuan itu jenis kucing apa. Jangan-jangan itu jenis kucing garong, yang akan menggarong apa saja.

Kita jangan terkecoh oleh polesan penampilan. Kita perlu mengenali jati diri, personality, ketokohannya, rekam jejak, pikiran-pikiran serta gagasan visionernya. Semua ini dimaksud-kan untuk mengenal dan mengetahui jati diri pemimpin yang bersangkutan.

Kita percaya, rakyat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas dalam menilai, memilah dan memilih, dan tidak bisa lagi dibodohi atau terkecoh oleh tipu daya pencitraan.

Ngaji Diri Kepemimpinan Prabowo

Sebagaimana diungkapkan oleh Platon di buku "The Republic", seorang pemimpin harus terseleksi melewati pendidikan yang panjang, serta memiliki keutamaan.

Keutamaan itu diantaranya mencakup personalitas, ka-pabilitas, integritas, intelektualitas, pikiran-pikiran serta gagasan visionernya yang sudah dikenali dan diketahui jauh sebelum dirinya nyapres.

Itulah pentingnya ngaji diri kepemimpinan seorang pe-mimpin. Termasuk dalam hal ini ngaji diri kepemimpinan Prabowo Subianto, juga perlu dikenali dan diketahui. Dengan begitu kita akan mengenali jati diri yang bersangkutan.

Mengingat masa kampanye Pilpres 2024 yang relatif singkat, mustahil semuanya pikiran-pikiran serta gagasan visionernya bisa dikemukakan dan dipaparkan secara komperhensif ke khalayak dari atas panggung kampanye.

Saat ini rakyat sudah cerdas dan dewasa dalam memilah, mana itu yang jargon-jargon sloganistik, mana itu yang namanya bersilat lidah obral janji-janji manis di atas panggung kampanye.

Saat ini rakyat sudah cerdas dan dewasa dalam memilah, tidak terkecoh oleh silat lidah nyanyian lidah memang tak ber-tulang tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati.

Untuk itu pentingnya ngaji diri personality sang calon pemimpin, dalam hal ini calon presiden Pilpres 2024. Ada bera-gam cara, salah satunya dengan membaca buku yang ia tulis.

Ada ungkapan mengatakan; baca bukunya, dari situ akan diketahui isi kepalanya. Dalam artian, kita mengetahui isi kepala seseorang dengan cara membaca buku yang ditulisnya.  

Dari buku yang ia tulis, kita bisa ngaji diri karakteristik kepemimpinan calon pemimpin, calon presiden. Tak terkecuali ngaji diri Prabowo Subianto.

Prabowo Paling Siap Gagasan Visioner

Sebagai seorang jurnalis, saya termasuk penganut paham skeptisisme. Skeptisisme terhadap segala visi misi asal jeplak obral janji oleh capres yang "mendadak nyapres".

Akhirnya saya tanya ke Mbah Google, siapa sekiranya dari nama-nama Capres 2024 yang telah membekali dirinya dengan gagasan visoner sebagaimana disyaratkan seorang sebagai pemimpin. Klik saja "Buku dan nama capres penulis buku", kata jawab Mbah Google. 

Dalam sekejab langsung diketahui, ternyata nama Prabowo Subianto paling banyak menelorkan buku; Kembalikan Indonesia (2004), Membangun Kembali Indonesia Raya (2013), Surat Untuk Sahabat (2013), Paradoks Indonesia (1918), Indonesia Menang (2019), dan Kepemimpinan Militer I & II (2022).

Membaca Gagasan Visioner Prabowo

Dari judul buku saja akan mengetahui atau sudah bisa terbaca isi kepala penulisnya, yang kemudian ia tuangkan di buku tersebut. Setidaknya dari situ, apalagi disertai dengan membaca bukunya, akan ketahuan apa yang dipaparkan di buku tersebut, apa isinya.

Dari paparan isi buku tersebut akan diketahui pikiran-pikiran serta gagasan visioner penulisnya tentang Indonesia, ten-tang paradoks Indonesia, serta geopolitik global.

Seorang pemimpin sekelas presiden adalah wajib telah membekali diri dengan gagasan visioner mau dibawa ke mana negeri ini dalam kepemimpinannya. Tidak sekedar obral janji visi misi dari atas panggung kampanye.

Kita percaya, rakyat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas dalam menilai, memilah dan memilih, siapa sejatinya calon presiden yang tampil autentik dengan gagasan visionernya.

Kita percaya, rakyat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas dalam menilai, memilah dan memilih, mana calon presiden yang manis di bibir dalam bersilat lidah -- memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji.

Kita percaya, rakyat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas dalam menilai, memilah dan memilih, mana di antara nama-nama calon presiden yang secara personality memiliki karakter, kapasitas dan kapabilitas seorang pemimpin yang didambakan.

Alex Palit, jurnalis Jaringan Pewarta Independen "Selamatkan Indonesia"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun