Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kampanye Hitam Terhadap Prabowo Subianto Bentuk Ketakutan "Pihak Seberang"

19 September 2023   20:17 Diperbarui: 19 September 2023   20:19 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto (Foto dok. Kompas.com)

Di sini saya tidak ingin mengomentari ditebarnya kampanye hitam (black campaign) terhadap Prabowo Subianto bertajuk "Tampar dan Cekik Wamen". Walau sudah diklarifikasi oleh yang bersangkitan sebagai hoax.

Dengan maraknya kampanye hitam diarahkan ke capres yang didukung enam  parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM), memperlihatkan semakin adanya bentuk ketakutan "pihak seberang", PS memenangi gelaran kontestasi Pilpres 2024.

Terkait bertebarannya ragam kampanye hitam terhadap dirinya, Prabowo meminta kepada para pendukung untuk tidak melayani dengan menyebarkan ujaran kebencian, baik di media sosial maupun di tempat lainnya.

Meski sering diserang dengan kampanye hitam oleh "pihak seberang", bahkan menjurus ke fitnah, Prabowo selalu mengingatkan kepada para tim suksesnya maupun pendukungnya untuk tidak membalas kampanye hitam tersebut dengan kampanye hitam pula.

"Jangan terlibat black campaign. Jangan membalas fitnah dengan fitnah. Fitnah kita balas dengan kebaikan," pesannya.

Asal Jangan Prabowo Berkhianat

Ketika menyinggung soal bahwa dirinya sering dikhianati, sebagaimana disampaikan Prabowo sela pidatonya di deklarasi dukungan Partai Gelora, Sabtu (2/9). "Ada dulu wartawan mungkin mau memancing saya, Pak Prabowo kok sering dibohongi ya, dan sering dikhianati ya?" kata Prabowo.

"Saya jawab, spontan saja, boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati. Yang penting, jangan Prabowo bohong dan Prabowo berkhianat," tandasnya.

Atas banyaknya kampanye hitam terhadap dirinya, maupun bahwa dirinya sering dikhianati, Prabowo menjawab, biarlah rakyat yang akan melihat, rakyat yang akan menilai, rakyat yang akan memberi suara, dan paling utama adalah Sejarah mencatat siapa di atas jalan yang benar dan siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara, ujarnya.

Ia tetap yakin pada pepatah filosofi hidup becik ketitik ala ketara, yang baik akan tampak dan yang jelek akan terungkap kejelekannya. Kebenaran itu pasti datang sekalipun akan dinyatakan oleh proses waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun