Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Subianto + Yenny Wahid = Klop Dampit

8 September 2023   01:27 Diperbarui: 8 September 2023   01:28 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto - Yenny Wahid (Foto dok. Kompas.com)

Begitu baca berita adanya pertemuan Prabowo Subianto -- Yenny Wahid, spontanitas yang terlintas dibenak saya adalah bambu dampit.

Asyik juga untuk ditulis. Akhirnya ketemu judul "Prabowo Subianto + Yenny Wahid = Klop Dampit", dengan menyandingkan ilustrasi foto Prabowo -- Yenny dan bambu dampit.

Dalam terawang spiritual, pertemuan Prabowo -- Yenny bukan semata-mata pertemuan silaturahim, bukan pula sekedar pertemuan berdimensi politis, tapi di luar itu pertemuan tersebut "dipertemukan" kehendak "semesta".    

Kehendak "semesta" punya logikanya sendiri, tidak terprediksi, di luar nalar dan logika. Tapi tanda-tanda tersebut bisa terbaca atau dibaca lewat bahasa tanda.

Kenapa disebut "klop dampit", karena kalau Prabowo + Yenny disandingkan, keduanya merepresentasikan dwitunggal sebagaimana disimbolisasi filosofis bambu dampit, satu dalam dua -- dua dalam satu.

Pertama, dianggap "klop", karena baik secara historis maupun kedekatan emosional kedua keluarga tersebut punya hubungan yang sudah terjalin cukup lama.

Kedua, disebut "dampit", di kalangan spiritualis pengaji deling, bambu dampit ini dimaknai sebagai simbolisasi lambing keharmonisan pasangan dwitunggal. 

Ketiga, dari keduanya, Prabowo mewakili nasionalisme kebangsaan , sedang Yenny mewakili religius kebangsaan sehingga menjadi kedua dwitunggal yang saling mengisi dan melengkapi, klop dampit.

Dalam perspektif kosmologis, di kalangan spiritualis pengaji deling, bambu unik ini  dibaca sebagai ayat-ayat alam, sebagai ayat-ayat kauniyah, kitab ora tinulis ning iso diwoco -- kitab tak tertulis tapi bisa dibaca. Membaca bambu mengungkap makna.

Dalam perspektif kepemimpinan, bambu dampit ini merupakan simbolisasi dwitunggal yang menyatukan keduanya dalam satu tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun