Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wangsit Bambu "Rancang Kencana" dan "Trisula Weda" untuk Prabowo Subianto

18 Agustus 2023   21:43 Diperbarui: 18 Agustus 2023   21:43 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebut "Rancang Kencana", ada pula yang menamai "Sisik Naga" atau "Rantai Bumi" pada bambu unik berbentuk di mana ruas-ruasnya zig-zag menyerupai untaian rantai saling tersambung. Dalam konteks ini, disebut sebagai rancang kencana, di mana secara terminologis kata bahwa rancang mengartikan rancangan, gagasan atau visi ke depan, sedang terminologi kencana berarti emas, mulia atau besar.

Dalam konteks dunia kepemimpinan, makna simbolik dari bambu unik ini, di mana dalam menjalankan tugas yang diembannya, seorang pemimpin harus membekali diri dengan rancang kencana yaitu berupa gagasan besar visioner yang harus dimiliki seorang pemimpin. Untuk mewujudkan semua itu seorang pemimpin harus dibekali oleh "rancang kencana". Itu inti dari makna simbolik bambu "Rancang Kencana".

Trisula Weda

Dalam bab akhir ramalan "Jangka Jayabaya" -- Prabu Jayabaya menyebutkan sosok Ratu Adil bersenjatakan "Trisula Weda". Secara semiotik, mengartikan siapa pun itu sosok pemimpin Ratu Adil haruslah dibekali atau membekali diri dengan senjata "Trisula Weda".

Yang dimaksud bersenjatakan "Trisula Weda" merupakan semiotik atau simbolisasi penggambaran watak, sifat atau kepribadian yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu benar, lurus dan jujur.

Benar, bahwa seorang pemimpin harus berdiri di atas kebenaran dan demi kebenaran, bijak, adil, dan tidak berat sebelah. Lurus, menjalankan segala tugasnya sesuai aturan hukum yang ada. Jujur, tidak salah gunakan kuasanya jabatan.

Ketiga watak "Trisula Wedha" ini harus dipunyai sebagai kepribadian seorang pemimpin. Sekaligus menjadi ageman yang melekat dan menyatu pada diri seorang pemimpin, sehingga membentuk karakter utama "Ratu Adil", yaitu: benar, lurus, jujur.

Selain "Trisula Weda", Ratu Adil adalah sosok pemimpin merangkum trisula karakter kepemimpinan:

Pertama, berkarakter Satria Panandhita adalah sosok pemimpin yang tidak korup, menjunjung nilai-nilai etika dan moralitas, religius, dan amanah dalam mengemban tugas demi kesejahteraan rakyat

Kedua, berkarakter Satria Bayangkara yaitu sosok pemimpin yang memiliki kewibawaan dengan bersikap tegas, adil, mengayomi rakyatnya, juga berjiwa pemaaf terhadap lawan-lawan politiknya dengan spirit tepo seliro dan mikul dhuwur mendhem jero.

Ketiga, berkarakter Satria Raja adalah sosok pemimpin berjiwa ksatria dan negarawan yang mengabdi dan membela kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun