1.Pindo Jaladiri (samudra). Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasaan hati dan pandangan, dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertian kepada rakyatnya.
2.Pindo Candra (bulan). Kehadiran seorang pemimpin bagi rakyat haruslah menyejukkan bagi rakyatnya.
3.Pindo Kartika (bintang). Seorang pemimpin harus bisa menjadi seperti bintang yang memancarkan sinar yang terang, dan menjadi pedoman arah. Seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan, tidak ragu menjalankan keputusan-keputusan yang disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang menghasut dan menyesatkan.
4.Pindo Surya (matahari). Seperti matahari yang memberi sinar kehiduan yang dibutuhkan seluruh jagat, energi dari seorang pemimpin harus memberi petunjuk dan solusi atas masalah-masalah yang dihadai rakyatnya. Â
5.Pindo Dahana (api). Berprinsip seperti api, di mana seorang pemimpin diharapkan mampu menghangatkan hati dan membakar semangat rakyatnya untuk berbuat kebaikan dan memerangi kejahatan.
6.Pindo Bahana (bumi). Seorang pemimpin harus berprinsip seperti bumi yang berusaha untuk selalu siap dan mampu menjadi sumber kebutuhan hidup bagi siapa pun. Â Â
7.Pindo Arga (gunung). Seorang pemimpin harus memiliki keteghan, kekuatan fisik dan psikis serta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya.Â
8.Pindo Bayu (angin). Seorang pemimpin harus mampu membaur di semua lapisan masyarakatnya dan bersikap adil, tidak diskriminatif atau membeda-bedakan antara ras, golongan dan agama.
Sedang menurut J. Syahban Yasasusastra, dalam buku "Asta Brata -- 8 Unsur Alam Simbol Kepemimpinan", memaparkan kedelapan unsur alam tersebut, yaitu meliputi:
1.Indra Brata (dewa hujan). Pemimpin hendaknya mampu menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyatnya.
2.Yama Brata (dewa penegak kebenaran). Pemimpin hendaknya tidak pilih kasih dalam menjatuhkan hukuman bagi rakyatnya.