Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo Subianto Itu Penunggang Kuda, Bukan Kuda Tunggangan

17 Juli 2023   23:07 Diperbarui: 17 Juli 2023   23:26 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan Jokowi Berkuda (Foto dok. Kompas.com)

Salah satu ciri khas Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam menyambut tamu yang dinilainya istimewa saat bertandang ke kediamannya di Bojong Koneng-Hambalang - Bogor adalah dengan mengajak berkuda.

Sebut saja di antaranya kala menyambut Jokowi, Puan Maharini atau Gibran Rakabumi, mereka diajak berkuda. Karena mereka sebelumnya tidak pernah naik kuda, mau tidak mau harus diajari bagaimana berkuda.

Sebagai penunggang kuda, pastinya Prabowo bukan saja mahir dan paham cara berkuda, juga pasti mengenal istilah-istilah maupun kaidah menunggang kuda yang baik, benar dan indah.

Sebagai pecinta olahraga berkuda yang punya banyak koleksi kuda, Prabowo pasti mengenal betul karakter satu persatu koleksi kudanya, termasuk bahasa tanda suara ringkikan bunyi kudanya atau setiap sepak kaki kuda yang sedang ditunganginya.

Begitu halnya, sebagai seorang jenderal mantan komandan tempur yang mahir berkuda dan kini terjun ke panggung politik, pastinya tidak akan gegabah dan grusa-grusu menentukan langkah politiknya. Pasti semua langkah kuda politiknya melalui pertimbangan sangat matang. Termasuk ketika menentukan langkah kudanya dalam percaturan politik, apapun resikonya.

Begitupun ketika menentukan langkah kuda politiknya gabung di pemerintahan Jokowi, rivalnya di Pilpres 2019, pasti disertai pertimbangan matang, walau tak terhindarkan menuai gelombang reaksi kekecewaan dari pendukungnya atas langkah kuda politiknya.

Begitu pun ketika memasuki pacuan gelanggang politik Pilpres 2024, "sang penunggang kuda" pun harus menentukan langkah kudanya, sebagai penunggang kuda sejati, bukan kuda tunggangan.

Bukan Kuda Tunggangan

Sebagai penunggang kuda sejati, pastinya Prabowo memiliki ketajaman intuisi sebelum mengambil keputusan langka kudanya sambil tetap bercermin pada pengalaman yang sudah-sudah. 

Pengalaman sebagai seorang jenderal dan komandan tempur, pastinya tidak akan grusa-grusu menentukan langkah berkuda. Pastinya semuanya melalui pertimbangan sangat matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun