Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mitos Ratu Adil, Satria Piningit & Satria Pinilih

11 Juli 2023   19:27 Diperbarui: 11 Juli 2023   19:38 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di bait-bait akhir Jangka Jayabaya figurisasi "Ratu Adil" oleh Prabu Jayabaya disimbolisasikan lewat figurisasi sosok "Satria Piningit". Di mana sebutan Satria Piningit itu sendiri tidak semata-mata mengacu pada figurisasi seseorang, sekaligus merujuk pada idealisasi kepemimpinan "Ratu Adil", figur pemimpin yang adil, dengan keutamaan-keutamaan yang melekat di dalam diri seorang pemimpin.

Siapakah sosok Satria Piningit? Jawaban atas pertanyaan ini memang selalu ditunggu di setiap perbincangan suksesi kepemimpinan di masa Zaman Edan, siapa sejatinya Satria Piningit, Satria Pinilih yang akan terpilih menjadi Satrio Pinilih Notonegoro sebagai sosok pemimpin yang dirindukan zaman.

Dalam konteks ini kita melihat Satria Piningit sebagai sebuah idealisasi konsepsi kepemimpinan. Satria Piningit adalah gambaran seorang pemimpin ideal yang mampu menempat-kan diri secara kontekstual di tengah masyarakat yang majemuk, serta memiliki sifat sebagai "juruselamat" yang mampu mengeluarkan bangsa dari pelbagai macam kemelut dan krisis.

Seperti banyak disebutkan bahwa sosok Satria Piningit penuh selubung misteri. Dan kita pun tidak tahu kapan sosok yang dirindukan akan nongol menampakkan diri. Atau malah kita tidak tahu dan tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sudah muncul dan berada di tengah masyarakat, berada di antara kita, cuma kita tidak tahu dan belum menyadarinya.

Yang pastinya bahwa sang Satria Piningit itu bukan hasil karbitan pencitraan survey elektabilitas atau ujug-ujug nongol dari dalam gua diboyong relawannya. Ia lahir secara alamiah dari sebuah rekam jejak perjuangannya panjang dalam upayanya menegakkan kebenaran, kebajikan dan keadilan.

Antitesis Zaman Edan

Dalam Jangka Jayabaya disebutkan bahwa kemunculan Satria Piningit sering dikaitkan dengan: manakala pada suatu masa terjadi yang namanya Zaman Edan, atau Zaman Kalabendu, zaman penuh ketidakpastian, saat itu muncul harapan rakyat akan datang sosok pemimpin adil dan bijaksana yang dirindukan zaman.

Lantaran sosok pemimpin yang didambakan belum ketahuan siapa gerangan orangnya, belum menampakkan diri, masih tersembunyi, atau masih dipingit oleh alam semesta, maka disebutlah "Satria Piningit". Dalam konteks politik, kemunculan Satria Piningit dianggap sebagai antitesis Zaman Edan.

Adalah sebuah kewajaran manakala di tengah terjadinya krisis multidimensional, juga krisis kepemimpinan, bila rakyat kemudian mendambakan datangnya "Ratu Adil", sosok pemimpin yang diharapkan bukan saja membawa perubahan kehidupan lebih baik, juga membawa kesejukkan, ketenteraman, kedamaian dan kesejahteraan rakyatnya dalam menjalankan hidup dan kehidupannya, wong cilik iso gemuyu. 

Adalah sebuah kewajaran, manakala di tengah terjadinya "Zaman Edan" bila rakyat kemudian merindukan datangnya "Ratu Adil", sosok kepemimpinan pemimpin yang adil, bijaksana, dengan bersenjatakan trisula weda, berwatak satria panandita, bayangkara dan satria raja, serta berbudi bawalaksana.

Di sini menunjukkan, siapa pun itu Satria Piningit atau Satria Pinilih tersebut merupakan antitesis Zaman Edan yang ditakdirkan sebagai pemimpin yaitu Satria Pinilih Notonegoro.

Tinggal bagaimana kita secara intuitif menerawang, membaca personality rekam jejak sosok Satria Piningit, siapa paling layak dipilih menjadi Satrio Pinilih Notonegoro sebagai antitesis Zaman Edan di gelaran Pilpres 2024.

Itu nubuat yang tersurat dan tersirat di ramalan politik "Jangka Jayabaya" -- Prabu Jayabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun