Kemarin (17/5), di Kompasiana.com, saya menulis "49 Tahun God Bless". Ketika saya unggah di fb, ada komentar dari seorang teman, Pak Menteri Teten Masduki mengusulkan agar diterbitkan buku yang membahas makna lirik-lirik lagu God Bless untuk harlahnya yang ke-50 tahun depan, berarti belum sempat / belum tahu tentang  buku God Bless Pak Alex Palit, tulisnya.
Dikutip dari Musikeras.com disebutkan bahwa Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah IndonesiaTeten Masduki mengaku penggemar berat God Bless. Â
Saya pun penasaran. Lalu saya buka fb God Bless. Ternyata Teten Masduki hadir di acara moment hari jadi ke-49 serta halal bihalal Idul Fitri 1443 H bersama God Bless di rumah Ian Antono, dengan undangan terbatas. Â
Dalam siaran  persnya, God Bless mengungkapkan sejumlah agenda jelang 50 tahun God Bless di tahun 2023.  "Kami tahun depan akan merayakan usia yang ke-50 tahun. Kami akan menggelar konser. Doakan kami sehat agar kami bisa tampil dalam konser dan tur  tahun depan," ungkap Achmad Albar.
Selain itu, God Bless juga sedang menyiapkan buku biografi yang ditulis oleh wartawan sekaligus pengamat musik Denny MR.
Sebagai jurnalis musik, tentunya saya sangat mengapresiasi dengan terbitnya buku biografi God Bless. Sehingga semakin menambah referensi pustaka kisah grup band rock legendaris ini. Â
Sebelumnya sudah ada buku tentang biografi grup rock legendaris ini yang ditulis oleh wartawan musik Theodore KS dengan judul "Roda Kehidupan God Bless" diterbitkan oleh Penerbit Kompas (2021).
Kebetulan saya sendiri juga menulis dua buku God Bless. Buku pertama berjudul "Rock Humanisme God Bless" penerbit Elex Media Komputindo (2017). Buku ini mengulas lirik lagu God Bless bertema humanisme.
Buku kedua berjudul  "God Bless -- Aku Bersaksi" yang menyorot God Bless dalam perspektif "Seniman dan Zamanya" filsuf eksistensialis Albert Camus, sebuah catatan jurnalistik, dterbitkan secara indie, self publishing oleh saya sendiri dibawah bendera Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi), 2020.Â
Usulan Teten Masduki tentang terbitnya buku yang membahas lirik lagu God Bless yang sarat dengan tema humanisme sangat menarik diapresiasi. Sebagaimana dikatakan komponis Richard Wagner, guna mendapatkan pemahaman tentang apa itu musik (lagu) tidak cukup hanya dinikmati sebagai sekadar hiburan semata, sebab musik itu sendiri adalah bahasa ekspresi yang memang harus diterjemahkan. Itu bahasan yang saya angkat di kedua buku tersebut.
Saya pun sempat mendapat pesan di WA, apa ada rencana bikin buku lagi saat ultah God Bless ke-50 tahun 2023? Spontan saya jawab, ada. Merangkum dua buku "Rock Humanisme God Bless" dan "God Bless -- Aku Bersaksi" dengan judul "The Best of God Bless".
Semoga rencana penerbitan buku "The Best of God Bless" yang mengulas secara spesifik lirik-lirik lagu God Bless bertemakan humanisme ini juga mendapat apresiasi dari Pak Menteri Teten Masduki... Amin!
Alex Palit, jurnalis musik, penulis buku sejarah musik Festival Rock se-Indonesia 1984 -- 2004 Log Zhelebour, Nada-Nada Radikal Musik Indonesia,70 Tahun Maestro Rock Indonesia Ian Antono, Rock Humanisme God Bless dan God Bless - Aku Bersaksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H