Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhirnya Kotak Pandora Penundaan Pemilu 2024 Terbuka

3 Maret 2022   13:10 Diperbarui: 3 Maret 2022   13:20 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini saya tidak ingin lagi mengomentari dimunculkannya wacana penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan oleh trio ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, bukan saja banyak menuai ragam kritik dan reaksi, sekaligus gaduh politik.

Di sini saya juga tidak ingin mengomentari laporan jurnalistik dari CNN Indonesia dengan judul "Tangan Pemerintah di Balik Desain Tunda Pemilu 2024" (2/3), yang kemudian bikin heboh panggung politik Indonesia.

Di berita tersebut dituliskan, bahwa Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku diundang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) khusus membicarakan usulan penundaan Pemilu dan Pilpres 2024. PAN diminta untuk mendukung dan harus disampaikan ke publik oleh ketua umum dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu PAN yang digelar 15 Februari lalu. Luhut mengklaim Presiden Jokowi sudah setuju.

Zulhas juga menceritakan hasil pembicaraan dengan Airlangga, di mana Ketua Umum Golkar, kata Zulhas, menegaskan dukungan Golkar atas penundaan Pemilu 2024 dan akan menyampaikan saat kunjungan kerja ke Riau, 24 Februari.

Di sini saya juga tidak ingin mengomentari ragam reaksi reaktif atas berita tersebut, yang kemudian membuka, menyingkap dan mengungkap adanya hasrat politis maupun kepentingan politik pragmatis yang tersembunyi di balik semua itu, di balik penundaan Pilpres 2024.

Dari berita berjudul "Tangan Pemerintah di Balik Desain Tunda Pemilu 2024", saya hanya diingatkan pada sebuah mitologi Yunani tentang "kotak Pandora".

Dalam mitologi tersebut dikisahkan, "kotak Pandora" adalah sebuah guci yang berbentuk indah kemilau yang diberikan kepada Pandora sebagai hadiah pernikahan. Nama guci itu kemudian diterjemahkan menjadi kotak, kotak Pandora.

Kini nama "kotak Pandora" menjadi idiom atau semiotik yang merujuk sebagai sumber masalah besar dan tidak diinginkan. Maka ketika kotak Pandora dibuka atau terbuka, ternyata kotak tersebut berisikan segala macam jenis permasalahan yang menimbulkan kegaduhan berupa teror, kejahatan, pegebluk, bencana, atau hal buruk manusia, dan lain sebagainya.

Adakah dengan terbukanya "kotak Pandora" penundaan Pemilu 2024 berjudul "Tangan Pemerintah di Balik Desain Tunda Pemilu 2024", akan menimbukan hal buruk sebagaimana dikisahkan di mitologi "kotak Pandora" Yunani.

Tapi yang pasti dengan tersingkap, terungkap dan terbukanya "kotak Pandora" di kisah "Tangan Pemerintah di Balik Desain Tunda Pemilu 2024", bukan saja telah menimbulkan kegaduhan politik, sekaligus pada akhirnya publik secara transparan terang benderang membaca dan menterjemahkan apa sejatinya yang tersembunyi di balik hasrat politik wacana penundaan Pilpres 2024.

Alex Palit, jurnalis Aliansi Pewarta Independen #SelamatkanIndonesia. Penulis buku "Sang Presiden 2024".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun