Meski dikenal memiliki watak temperamental, tapi bila berbuat salah berbuat salah tak segan-segan mengakui kesalahannya, mengoreksinya, dan dengan legowo ia selalu minta maaf atas kekeliruan atau kesalahan yang diperbuatnya. Ia juga dikenal tidak memiliki sifat pembenci dan pendendam kepada siapa pun. Berjiwa welas asih.
Sabdo Pandito Ratu
Sabdo Pandito Ratu mengartikan bahwa kredibilitas juga egitimasi seorang pemimpin akan dilihat dari ucapannya. Karena ucapan seorang pemimpin adalah sabdo pandito ratu tak kena wola wali. Mengartikan bahwa seorang pemimpin yang dipegang adalah omong-annya, termasuk konsistensinya dalam memegang teguh ucapannya, satunya kata dengan perbuatan, ora mencla-mencle, isuk tempe sore kedele, pagi tempe sore kedelai.
Untuk itu seorang pemimpin harus pegang komitmen, konsisten, setia janji dengan apa yang pernah ia ucapkan, tidak lupa dengan ucapannya sendiri, karena ia adalah sabdo pandito ratu tan kena wola wali. Pasalnya di sini seorang pemimpin menjadi panutan dan suri tauladan, panutan bagi rakyat yang dipimpinnya untuk digugu lan ditiru.
Dari ungkapan sabdo pandita ratu, personality, kredibilitas dan legitimasi kepemimpinan seorang pemimpin dinilai dan dipertaruhkan di mata rakyat.
Alex Palit, jurnalis, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN). Penulis buku "Ngaji Deling Ratu Adil 2024" dan "Sang Presiden 2024", artikel ini dicuplik dari buku tersebut.