Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Wadas Jadi Ingat Lagu "Bongkar" Swami

13 Februari 2022   21:10 Diperbarui: 13 Februari 2022   21:12 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus yang melanda di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah, mengingatkan kembali pada lagu berjudul "Bongkar": Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. 

Lagu ciptaan Iwan Fals dan Sawung Jabo, di album Swami I, dirilis tahun 1990, pada rezim pemerintahan Soeharto, sarat dengan kritik sosial yang bercerita tentang terjadinya ketidakadilan, penindasan, dan kesewenang-wenangan terhadap pemaksaan kehendak yang dilakukan atas nama hegemoni kekuasaan.

Ternyata kisah lagu ini tetap mengabadi pada sebuah rezim pemerintahan yang masih diwarnai oleh terjadinya ketidakadilan, penindasan, dan kesewenang-wenangan atas nama hegemoni kekuasaan sebagai sebuah potret realitas sosial.

Di sini saya sengaja tidak ingin masuk jauh lebih dalam apa sesungguhnya realitas sosial yang terjadi pada kasus dehumanisasi di Wadas.

Seperti di judul tulisan, kasus Wadas jadi ingat lagu "Bongkar" Swami. Tinggal bagaimana kita menarik relasi, adakah dari apa yang tersurat dan tersirat dari nyanyian lagu "Bongkar" sebagai kisah realitas sosial yang kini melanda di Wadas.  

Kalau cinta sudah dibuang     

Jangan harap keadilan akan datang

Kesedihan hanya tontonan

Bagi mereka yang diperkuda jabatan

Oh o ya o ya bongkar...!!!

Oh o ya o ya bongkar...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun