Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Presiden 2024

23 Januari 2022   04:27 Diperbarui: 23 Januari 2022   05:15 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa Satria Piningit yang sedang dirindukan?

Seperti banyak disebutkan, ia adalah sosok yang berselubung misteri. Kita pun tidak tahu kapan sosok Satria Piningit muncul menampakkan diri. Atau malah kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sudah muncul berada di tengah masyarakat, cuma kita tidak tahu. Bahkan bisa jadi sang Satria Piningit sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah sosok Satria Piningit, sosok Satria Pinilih, sosok pemimpin yang dirindukan zaman sebagai Satrio Pinilih Notonegoro.

Lewat bahasan buku "Sang Presiden 2024", pembaca diajak membaca sekaligus menerawang siapa figurisasi calon presiden mendatang yang dalam perspektif filsafat politik "Ratu Adil" Jayabaya & "Filsuf Raja" Platon, paling layak terpilih dan dipilih di Pilpres 2024 sebagai Satrio Pinilih Notonegoro.

Di sini pembaca diajak menerawang siapa "Sang Presiden 2024" bukan dari adanya pragmatisme kepentingan politis, bukan pula dari urusan dukung-mendukung, bukan pula lantaran terprovokasi hasil framing simulasi rilisan survei, melainkan menyingkapnya dari "bahasa rasa".

Dengan "bahasa rasa", secara intuitif kita diajak menerawang, menyingkap, termasuk disertai membaca rekam jejak, siapa sejatinya dari 7 nama "Satrio Pinilih Notonegoro": Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Susi Pujiastuti dan Rocky Gerung.

Adakah di antara mereka yang secara personality mencerminkan figurisasi "Ratu Adil" sebagaimana yang tersurat dan tersirat di hermeneutika Jangka Jayabaya.

Adakah di antara 7 nama tersebut, sosok idea pemimpin atau penguasa kaloskagathos sebagaimana digambarkan dalam "Filsuf Raja" -- Platon di buku Politeia (The Republic).

Adakah di antara 7 nama tersebut yang dalam penerawangan "bahasa rasa" atau petunjuk "bahasa langit", siapa bakal penerima wangsit, "wahyu cakraningrat" atau "wahyu keprabon", sebagaimana disebutkan bahwa kekuasaan itu universum, ia tidak sekedar hadir sebagai sebuah legitimasi politik, didalamnya juga bersemayam sesuatu yang agung, mulia, sakral dan keramat, yang berasal dari "dunia Atas".

Pastinya dengan harapan, siapa pun nantinya terpilih dalam "Indonesia Memilih Presiden" di Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang merupakan sosok "Satrio Pinilih Notonegoro" memiliki kemampuan membawa perubahan kehidupan lebih baik, keluar dari krisis dan kemelut yang ada, keluar dari zaman kalabendu menuju zaman kalasuba, menuju kejayaan Nusantara sebagai negeri gemah ripah loh jinawi.

Termasuk salah satunya yang juga menjadi tumpuhan harapan, siapa pun Presiden Indonesia terpilih berkemampuan merajut dan menyatukan kembali retakan-retakan kemesraan sosial kehidupan berbangsa yang disemboyani spirit Bhinneka Tunggal Ika, yang kini terbelah dan terpolarisasi oleh stigmatisasi politis.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun