Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Toto Tewel dan Edi Kemput Gelar Tour Show "Pirates-Kill The Syndrome"

4 Januari 2022   20:45 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:14 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kondisi yang masih terjerat pagebluk Covid-19 tidak mematikan semangat dua gitaris rock Toto Tewel dan Edi Kemput untuk tetap eksis berkiprah di panggung musik dengan menggelar tour show  bertajuk "Pirates -- Kill The Syndrome" yang diambil judul solo album mereka.

Diungkapkan oleh Toto Tewel  bahwa tour show ini di prakarsai atas dasar semangat untuk terus bergerak. Dengan bermodalkan donasi teman-teman dan hasil penjualan merchandise, sehingga kami dapat melangkah untuk melakukan tour mandiri ini.

"Musisi tidak boleh terus berkhayal dengan romantisme kenangan popularitas masa lalunya, syndrome itu yang harus dibunuh atau stagnan, karena eksistensi musisi hidup dari karya-karyanya yang terus berkelanjutan," ujar Edi Kemput.

Setelah cukup lama malang melitang di jagad rock Indonesia, kini dua gitaris rock Elpamas dan Grass Rock menunjukkan eksistensinya lewat karyanya di solo album mereka: "Pirates" (Toto Tewel) dan "Delusi Kill The Syndrome" (Edi Kemput). Mereka akan tampil di Swarane Kopi Tjoean , Bekasi (15/1), Bali Terrace Cafe, Cikarang (18/1), Dinamis Coffee Lounge, Depok (29/1), Ruang Putih, Bandung (5/2), dan Jio Studio, Tangerang Selatan (12/2).

Toto Tewel

Toto Tewel, pria kelahiran Malang -- Jawa Timur, 1 Januari 1958, bernama Emmanuel Herry Hertoto adalah gitaris Elpamas. Namanya tercatat tiga kali berturut-turut menyandang predikat the best guitarist di ajang Festival Rock se-Indonesia pada gelaran tahun 1984, 1985 dan 1986. Atas raihan prestasinya ini mengorbitkan namanya bertengger di deretan atas gitaris rock Indonesia. Tak heran bila namanya bertengger sebagai salah satu gitaris rock terbaik Indonesia.

Selain di Elpamas, ia juga gabung di Swami, Dalbo, Sirkus Barock, Kantata Takwa dan Iwan Fals Band. Ia juga banyak membantu mengisi gitar dalam proyek album rekaman sejumlah artis, diantaranya Bangkit Sanjaya, Ikang Fawzi, Anggun C Sasmi, Yossie Lucky, Ita Purnamasari, Hengky Supit, Mel Shandy, Sawung Jabo.

Ia juga pernah menggarap lagu Bila Engkau Izinkan (Hengky Supit) di album keroyokan 10 Ten Rock Vocalist (Logiss Record, 1995), Isi Hati (Hengky Supit), juga menggarap musik album solo Setiawan Djody - Misteri Cinta dan Warning! Global Warning.

Gitaris Elpamas inipun dipercaya oleh Franky Sahilatua menggarap musik album Perahu Retak (1996) dan single lagu Menangis (1999), lewat lagu ciptaan Franky Sahilatua dan Iwan Fals yang video klipnya mengangkat kebakaran hutan dan lahan ini, ia mendapat pujian yang menyebut bahwa lagu ini sebagai master piece Toto Tewel dalam menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang aranjer dan gitaris berskill tinggi.

Setelah 45 tahun malang-melintang di panggung rock, akhirnya Toto Tewel berhasil mewujudkan obsesinya punya album solois instrumental bertitel Miberdhewen (2018), produksi Pelampung Records, dan merilis  single berirama fusion berjudul Rumah Ibu (2019).

Edi Kemput

Pria kelahiran Samarinda, 10 April 1966, bernama lengkap Tr i Witarto Edi Purnomo yang akrab disapa Edi Kemput, dikenal sebagai gitaris Grass Rock.

Nama Edi Kemput juga pernah dinobatkan sebagai  gitaris terbaik di festival musik rock 1985 di Jakarta versi Menpora Abdul Gafur. Ia juga banyak terlibat membantu proyek rekaman sejumlah penyanyi, seperti di album Hilda Ridwan Mas, Paquita, Mel Shandy, Hengky Supit dan Franky Sahilatua. 

Termasuk ikut gabung di Iwang Noorsaid Band saat menjadi band pengiring Iwan Fals tampil di Trans TV, juga Andi Rianto Orkestra, Erwin Gutawa Orchestra dan Addie MS Orchestra. Dan juga gabung di Suket bentukan Jockie Soeryoprayogo merilis album Potret Zaman (1993).

Tahun 2021, Edi Kemput merilis solo album bertajuk "Delusi Kill The Syndrome". Diungkapkan  lewat solo albumnya ini, ia mencoba mengetengahkan realitas kehidupan yang dirasakan hari saat ini, salah satunya lewat lagu berjudul Indonesia Berduka. Di mana lagu ini sebagai letupan ekspresi kegelisahan atas realitas kondisi karut-marut yang ada saat ini yang kemudian dituangkan lewat nada-nada instrumentasi bunyi gitar yang ia mainkan bahwa Indonesia sedang berduka.

Alex Palit, jurnalis musik penulis buku sejarah musik "Festival Rock se-Indonesia 1984 / 2002 -- Log Zhelebour".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun