Setelah malang-melintang dengan segala suka dukanya bersama grup rock pemenang juara pertama Festival Rock se-Indonesia V (1989), akhirnya eks personil Power Metal yang terdiri dari Arul Efansyah (vokal), Luky Setyo Wicaksono (gitar), Endro Esworo (bas), Raymond Ariasz (kibor) dan Mugixx Adam (dram) membentuk XREL, dan merilis debut album perdananya bertitel "Arogansi".
Di sini saya sengaja tidak ingin mengomentari berpanjang lebar tentang siapa itu para personil XREAL, karena mereka adalah wajah lama kemasan baru. Kelimanya adalah nama-nama lama yang pernah berkutat di Power Metal. Pasti utamanya fans Power Metal juga mengenal betul siapa mereka.
Termasuk di sini saya tidak ingin berspekulasi prihal hengkangnya mereka dari Power Metal dan kemudian membentuk XREAL.
Hanya saya berharap XREAL tidak menjadikan nasibnya serupa grup band Kalingga yang personilnya juga eks Power Metal. Begitu rilis album Amukti Sumpah Palapa, langsung ambyar. Mudah-mudahan XREAL tetap eksis, kompak, dan mengukir dirinya menjadi legenda rock Indonesia.
Saya pun sempat mengintip di fb XREAL Official, album yang dirilis 9 Juni lalu, berisi 8 lagu diantaranya: Insan Perang, Khalifah, Arogansi, Tentang Cinta, Khalifah dan Kepak Sayap Garuda. Dan sempat pula dengarkan cuplikan lagunya, speed power metal.
Bukan tidak mungkin fans Power Metal langsung nyeletuk: Power Metal banget! Jawabnya, khan di situ tiga nama Raymond, Luky dan Arul, intisari Power Metal yang kini ada XREAL.
Harus diakui, peleburan trio ini merupakan "power" pemberi kontribusi bagi sound & color Power Metal. Dan itu bisa kita simak di sepanjang rilisan album Power Metal.Â
Begitupun dengan Arul, vokalis terbaik Festival Rock se-Indonesia V yang berjuluk seven octave menjadikan tampilan dan vokalnya merupakan ikon Power Metal. Dan kini trio ini ada di XREAL. Â
Sebagai penggemar rock, utamanya penyuka genre speed power metal, utamanya lagi  pengaku Power Metal, mari kita sambut dan kita apresiasi kehadiran XREAL dengan debut album perdananya "Arogansi". Semoga kehadiran album ini sebagai penyemangat musisi rock Indonesia: rock never die! \m/.
Alex Palit, jurnalis musik, pernah bekerja di Harian Surya (Surabaya), Persda Kompas Gramedia, dan Tabloid Musik ROCK. Penulis buku "Sejarah Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour" (Penerbit Formasi, 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H