Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Log Zhelebour "Kaisar Rock Indonesia"

13 Juni 2021   17:37 Diperbarui: 13 Juni 2021   17:33 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah, apakah ini berlebihan atau malah lebay, ketika menyebut atau menjuluki Log Zhelebour "Kaisar Rock Indonesia"?

Bicara musik rock di Indonesia dalam kurun waktu 1984 hingga 2004, pastinya amatan kita tidak lepas dari sebuah event musik yang dipromotori Log Zhelebour, yaitu Festival Rock se-Indonesia.

Dalam sepuluh kali gelaran (1984 - 2004), festival ini bukan saja menjadi wadah bagi grup band rock untuk aktualisasikan diri dalam sebuah ajang festival musik berskala nasional. Dari ajang ini pula memunculkan nama-nama grup band, musisi, dan penyanyi rock yang kemudian ikut mewarnai tumbuh kembang musik Indonesia. Dalam perjalanannya, keberadaan Festival Rock se-Indonesia inipun kini terpancang sebagai sebuah tonggak sejarah musik rock Indonesia. 

Sejak digelar pertama kali tahun 1984, event ini bukan saja menjadi wadah untuk memberi kesempatan bagi grup rock kelas pemula tampil berlaga mempertontonkan kebolehannya dalam sebuah ajang festival. Tapi dalam perjalanannya event ini telah melahirkan jawara-jawara rock, baik itu grup band, musisi atau penyanyi rock yang ikut andil mengukir catatan sejarah musik cadas tanah air.

Dan tidak bisa kita pungkiri, apa yang dipersembahkan Log Zhelebour lewat Festival Rock se-Indonesia ini telah memberi kontribusi cukup besar dalam memajukan musik rock di Indonesia. Begitu halnya dengan kiprahnya sebagai promotor rock sampai dengan menjadi produser rekaman telah menjadi lembaran catatan tersendiri di jagad rock Indonesia. Semua itu tak lepas dedikasi dan komitmennya memberi kontrubusi untuk tumbuh kembangnya rock di Indonesia.

Dari sebagai promotor showbiz, Log mengepakkan sayapnya ke dunia rekaman. Bekerjasama dengan Iwan Sutadi Sidarta dari PT Indosemar Sakti, perusahaan yang membawahi Billboard -- Indonesia, didirikanlah Logiss Record (1989). Artis pertama yang masuk bendera Logiss Record yakni God Bless lewat album Semut Hitam (1989). Dengan dukungan promosi yang gencar album ini meledak di pasaran dan sampai menembus angka best seller 300 ribu kaset. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah album rock pada kurun waktu itu. Lewat album ini, Log semakin yakin dan mencoba membutikan intuisi bisnisnya bahwa rock bisa dijual, dan laku.

Kiprah tidak cuma di promotor dan produser spesialis rock. Ia juga sempat menerbitkan majalah Katalog -- Showbiz, walau cuma terbit beberapa, kemudian berlanjut menerbitkan Tabloid Musik ROCK. Kebetulan saya sempat bergabung di tabloid ini. Saya sendiri lupa, usia tabloid ini  bertahan sampai berapa edisi.

Meski tabloid musik ROCK besutan Log sudah tidak beredar lagi, bukan berarti ROCK sudah mati, ia tetap terbit menyinari jiwa Log Zhelebour, rock never die!

Begitupun di tengah kondisi dunia recording dan showbiz yang melesu akibat pageblug Covid-19, Log terus bergerak untuk tetap menjaga kehidupan rock di tanah air, antara lain dengan merilis album baru grup band asal Sidoarjo - Kobe, penampil terbaik di Festival Rock se-Indonesia X (2004).

Log juga bikin grup WA "Orang Rock Indonesia" (ORI). Setidaknya dengan grup WA ini menjadi media komunikasi para pecinta rock Indonesia yang tergabung di dalamnya.  

Dari prolog tulisan ini, sebagai jurnalis musik yang pernah mengikuti kiprah dan dedikasi Log Zhelebour di jagad musik rock Indonesia, saya rasa tidak berlebihan dan malah sudah sepantasnya bila memberinya penghargaan terhadap pria kelahiran Surabaya, 16 Maret 1959, bernama asli Ong Oen Log, dengan sebutan atau julukan "Kaisar Rock Indonesia". Semoga juga diamini oleh publik rock Indonesia... Amin!!!

Alex Palit, jurnalis musik, pernah bekerja di Harian Surya (Surabaya), Persda Kompas Gramedia, dan Tabloid Musik ROCK. Penulis buku "Rock Humanisme -- God Bless", "God Bless -- Aku Bersaksi", "Sejarah Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour", "Nada-Nada Radikal Musik Indonesia", dan "70 Tahun Maestro Rock Indonesia -- Ian Antono".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun