Pagi itu sepulang mengajar saya menjemput si kecil yang masih dibangku kelas 1. Dalam perjalanan pulang tiba-tiba telepon berdering. Motor kupinggirkan ke tepi jalan dan menerima panggilan itu. Diujung telepon terdengar suara seorang wanita.
" mas, mas .....ini mas alex ya?' tanya si penelepon
" ya, benar.....saya alex...maaf dengan siapa saya bicara ( karena memang no hpnya belum disimpan)" balasku....
"...saya eka....temannya sri , mas sekarang posisinya di mana ?..tanyanya
" saya di jalan habis jemput, si moris sekarang lagi perjalanan pulang ke rumah" jawabku
wah aku mulai berpikir dalam hati, apa lagi yang terjadi dengan istriku, kok temannya menelepon aku pagi itu
"Â bentar.........bentar mas, ini sri aja yang jelaskan," katanya...
wah agak lega hati aku, karena istriku ternyata masih bisa bicara berarti dia tidak mengalami hal - hal yang mengkhawatirkan.
" mas..mas baru saja aku dapat telepon dari seseorang yang mengaku dari kepolisian dan mengatakan kalau masnya terlibat narkoba,  dia meminta sejumlah uang untuk segera ditransfer via atm. dia ngotot untuk segera mendapatkan uang itu atau mas akan terus diproses. aku juga dengar ada orang yang dipukul dan meraung - raung kesakitan, tapi aku yakin itu bukan suara masnya." kata istriku dengan suara agak parau.
Yang agak mengherankan kata istrik, mereka mengetahui nama lengkapku dan profesiku. Mereka mengakatakan mungkin saja suami anda dijebak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Untunglah istriku tidak terhipnotis oleh percobaan pemerasan itu sehingga dia tidak mudah meng-amini permintaan para pemeras itu. Hal kedua lokasi dimana istriku bekerja tidak ada ATM yang bisa digunakan.
Puji Tuhan, kami terbebas dari percobaan penipuan dengan modus keterlibatan dalam kasus narkoba. Mungkin jikalau aku pernah menjadi pengguna maka istriku mungkin juga akan mudah percaya dengan modus itu.
Entah siapa yang melakukan perbuatan itu, semoga suatu saat akan terungkap dan mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dunia dan akherat.
Untuk para pembaca, berhati-hatilah dalam menerima kabar atau apapun yang buntut-buntutnya menminta anda mentransfer uang ke penelepon itu. Jangan langsung percaya, gunakan pikiran positif dan sedikit menganalisa apa maksud si penelepon. bila perlu minta jeda waktu untuk menelepon mereka balik, maka mereka akan menutup telepon dan tidak akan bisa dihubungi lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI