Enam dari 10 pengguna internet mengunjungi situs jaringan sosial (Friendster, Facebook, dsb) setiap bulan.
Sebanyak 28 persen masyarakat perkotaan mengakses internet dalam satu bulan terakhir. Enam persen mengakses internet tiap hari.
Penggunaan internet yang tinggi tak hanya didominasi Jakarta, tetapi juga merata di banyak kota lain.
Aktivitas internet paling sering digunakan bukan untuk membuka berita online atau bertransaksi, melainkan untuk membuka e-mail berbasis web sebesar 59 persen, instant messenger 58 persen, membuka situs jaringan sosial 58 persen, mesin pencari 56 persen, membaca berita online 47 persen. Setelah itu baru untuk keperluan lain. Untuk membuka internet banking hanya 5 persen. Untuk transaksi online? Masih masuk deretan paling akhir, cuma 3 persen.
Yahoo adalah layanan e-mail berbasis web yang paling dominan, sedangkan Google dominan untuk mesin pencari.?
Situs jaringan sosial memang sedang merajai, sebanyak 58 persen mengakses situs jaringan sosial dalam sebulan terakhir. Friendster masih menduduki urutan pertama di Indonesia, bukan Facebook ternyata.
Menarik untuk disimak bahwa survei yang begitu serius telah dilakukan untuk meneliti perilaku kaum muda. Bahkan berbagai riset, seminar, dan lokakarya digelar hanya untuk membahas perilaku tersebut. Terlihat dengan nyata bahwa mereka bukan hanya serius dalam penggarapan riset, tapi juga serius dalam menggelontorkan dana untuk memahami karakter dan keinginan kaum muda. Kaum muda bukan hanya sebagai penerus masa depan bangsa dan negara, tetapi juga kelangsungan berbagai merek atau dalam bahasa vulgarnya, untuk keberlanjutan ”jualan berbagai produk”.
Sikap yang seharusnya terhadap perkembangan Media
Bila dimanfaatkan dengan tepat, media massa bisa menjadi alat yang akan memperkaya pengetahuan. Namun sebaliknya, media massa juga bisa menjadi "pembunuh" bila tidak digunakan dengan bijaksana. Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menjadi korbannya, saat ini anak-anak pun sangat berpeluang menjadi korban. Kita dapat memperhatikan berapa lama seorang anak duduk di depan televisi atau permainan (game) setiap harinya. Perhatikan juga berapa banyak majalah dan buku cerita yang sering kali dengan jelas menampilkan cerita-cerita yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, mistis, dan khayalan.
Tentunya faktor manusia sangat berperan dalam hal ini. Sebab semua isi dan bentuk media komunikasi manusia sangatlah ditentukan oleh pribadi-pribadi yang memproduksi dan menyampaikannya. Sedangkan perkembangan teknologi informasi dan media audio-visual hanyalah dipakai sebagai alat untuk mempermudah penyampaian komunikasi. Dari seorang yang hidup moralitasnya bobrok, akan sangat mungkin dihasilkan hal-hal yang sifatnya merusak.
Ada suatu prinsip penting yang diingatkan bagi kita. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. (Paulus, sang Rasul).