Rabu, 27 November 2024Â - Pemilihan umum Gubernur dan Bupati Bali di TPS 14 Kampung Jarat, Penarukan, berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Proses pemungutan suara dimulai pukul 07.00 hingga 13.00 WITA. Warga berbondong-bondong menuju TPS untuk memberikan hak pilih mereka.Â
Suasana di TPS 14 tampak hidup dengan semangat kebersamaan. Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga lansia, hadir untuk memberikan suara mereka. Panitia pemilu menyediakan fasilitas lengkap, seperti kursi dan tenda, guna memastikan kenyamanan pemilih, terutama untuk melindungi mereka dari terik matahari. Beberapa warga terlihat berbincang ringan sambil menunggu giliran, menciptakan suasana akrab di tengah-tengah proses demokrasi.
Setelah TPS ditutup tepat pukul 13.00 WITA, panitia langsung mempersiapkan proses penghitungan suara. Perhitungan untuk pemilihan gubernur dimulai pukul 14.15 WITA. Suasana tegang terasa di antara para pendukung, tetapi tetap tertib. Para saksi dari masingmasing pasangan calon memantau jalannya penghitungan dengan teliti, memastikan setiap suara terhitung dengan adil. Â Â Â Â Â Â Â
Pasangan nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, keluar sebagai pemenang dengan 179 suara, mengungguli pasangan nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana, yang memperoleh 110 suara. Sorakan gembira dari pendukung pasangan nomor urut 2 sempat terdengar, tetapi segera diarahkan oleh panitia untuk menjaga ketertiban. Dilanjutkan dengan penghitungan suara untuk pemilihan bupati. Penghitungan dimulai pukul 15.30 WITA dan berlangsung hingga pukul 16.00 WITA. Pasangan nomor urut 2, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna, meraih kemenangan telak dengan 214 suara, jauh meninggalkan pasangan nomor urut 1, I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana, yang hanya mendapatkan 73 suara.
Rina Yati, seorang warga yang turut memberikan hak pilihnya, mengungkapkan harapan besar terhadap para pemenang. "Siapa pun yang menang, semoga bisa memajukan Bali dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," ujarnya. Ia juga mengapresiasi jalannya pemilu yang tertib dan damai. Transparansi dalam proses penghitungan suara turut menjadi perhatian positif dari warga. Salah satu panitia pemilu TPS 14, Made Arimbawa, juga mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proses pemilu. "Kami sangat mengapresiasi kerja sama semua pihak, baik warga, aparat keamanan, maupun para saksi. Ini adalah hasil dari usaha bersama untuk menjaga demokrasi tetap hidup," tuturnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pemilu di TPS 14 menjadi bukti kuat bahwa Bali tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Tidak ada insiden atau kericuhan yang terjadi selama proses berlangsung. Aparat keamanan bekerja sama dengan panitia pemilu dalam menjaga kelancaran jalannya kegiatan. Selain itu, masyarakat menunjukkan sikap saling menghormati, meskipun berbeda pilihan politik. Pelaksanaan pemilu yang sukses ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Bali, untuk terus menjaga semangat demokrasi dalam setiap proses pemilu. Dengan terselenggaranya pemilu yang aman, damai, dan transparan, harapan besar masyarakat terhadap para pemimpin baru akan menjadi titik awal bagi pembangunan dan kemajuan Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H