Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Boney M, Pernah "Menjajah" Hati Orang Sumba

6 Desember 2022   16:49 Diperbarui: 6 Desember 2022   17:20 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah bagaimana grup musik disco Boney M bisa "masuk" ke Sumba pada akhir tahun 1970-an dan mewarnai pesta-pesta di pulau kecil ini pada era 1980-1990?

Saya perkirakan kaset-kaset ini masuk dari Surabaya dan Kupang mengikuti para pedagang, terutama dari etnis Tionghoa, yang lalu-lalang pada dua wilayah ini memakai kapal laut.Setiap ada pesta di kota-kota seperti Waitabula, Waikabubak dan Waingapu, rekaman musik disko mereka-tentu saja masih pakai kaset berpita-berdentum keras, enerjik dan orang-orang  berdisko seperti Bobby Farel menari. Bobby  anggota pria dalam grup tersebut. Bukan satu-satunya, sebab pada periode sebelumnya ada anggota lain, sebelum formasi terbaru ditetapkan.

Lagu Daddy Cool, Rivers of Babilon, Holiday, Rasputin, Brown Girl in the Ring, Malaika, dan lain-lain pasti lekat dalam ingatan, terutama yang mengalami masa kecil, remaja dan dewasa pada tahun 1980-an. Lagu-lagu Boney M telah "menjajah" hati serta perasaan kami. Dunia "antah berantah" hadir di Sumba lewat grup ini melalui budaya popular yakni lagu dan music disko. Sekarang lagu-lagu mereka silakan Anda nikmati dalam youtube.

Adalah Frank Farian seorang produser rekaman berkebangsaan Jerman (Barat) yang mengumpulkan empat anggota grup yakni Liz Mitchell dan Marcia Barret (Jamaika), Maizie Williams dari Monserrat dan Bobby Farrell, seorang pelaut dari Aruba yang banting stir menjadi penari dan penyanyi. Aruba macam Sumba yang jadi bagian dari Indonesia. Ia pulau kecil milik Belanda di Eropa. Bobby tutup usia pada 30 Desember 2010 lalu di Saint Petersburg, Rusia, dalam usia 61 tahun.

Liz Mitchell, Bobby Farel, Maizie Williams dan Marcia Barrets (Sumber: dounetherabbithole.co.uk)
Liz Mitchell, Bobby Farel, Maizie Williams dan Marcia Barrets (Sumber: dounetherabbithole.co.uk)

Grup ini dibentuk pada tahun 1976 dan mencapai popularitas selama era disko pada akhir tahun 1970-an. Bobby terkenal karena baju-bajunya yang gemerlap, lebih sering terlihat di panggung dengan bertelanjang dada dan celana cutbray.

Ketika orang-orang  di Sumba masih sedang memutar Boney M, masuklah Rinto Harahap, Pance F. Pondaag, Obie Mesakh, Meriam Belina dan penyanyi-penyanyi seangkatan mereka,  yang pelan-pelan mulai menggantikan posisi Boney M. Bercampur pula dengan lagu-lagu daerah dari Flores dan Kupang. Kini generasi mudanya lebih suka mendengar dangdut remix, yang suara cis..cis..dari pengeras suaranya bikin sakit telinga. Tetapi kalau di lantai dansa atau disco, lagu-lagu seperti Ge Mu Fa Mi Re, Goyang Mogi, Yerusaleme, Ade Lina dan lain-lain mulai berkuasa kini.

Memasuki era 1990-an Sumba total sudah dilanda lagu-lagu sweet pop. Terutama dalam bus-bus antar kota. Atau pada bemo dalam kota di Waitabula, Waikabubak dan Waingapu yang selalu penuh pelajar SMP dan SMA.

Disadari atau tidak, semua itu turut membentuk "keindahan" dalam jiwa orang Sumba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun