Mereka berada di mana saja. Terbang ke pelbagai tempat. Bergerombol di kuburan. Peduli amat itu kuburan berlabel Protestan atau Katolik atau Islam, atau kuburan atheis. Mereka juga ada di pemakaman Serenseng yang sejuk di RT kami di Depok, Jawa Barat. Karena banyak pohonnya.
Langgar negara mereka terbang. Tidak sekadar antar kota antar provinsi. Tetapi antar benua. Eropa, Asia, Afrika, Australia, Amerika Latin dan ke seluruh penjuru dunia. Sebab ke mana sayap mengepak ke sana arah dituju. Mereka sungguh telah "menjajah" dunia.
Itulah burung gereja. Dari keluarga passeridae. Yang juga diberi nama burung pingai. Burung pipit yang kecil.
Berekor pendek mereka. Coklat kelabu warnanya. Dengan nama keren “sparrow”. Darimana Kapten Jack Sparrow dalam serial film bajak laut Pirates of the Carribean mendapatkan nama. Silakan tonton Dead Men Tell No Tales.
Apakah nama menunjukkan bangsa? Mungkin. Apakah nama menunjukkan agama? Barangkali demikian. Tetapi bagaimana memberi nama “baptis” terhadap jutaan koloni burung gereja ini? Dus, sekarang orang pakai nama juga secara bebas. Misalnya, nama Margaretha tidak identik dengan agama Kristen. Setidaknya itu yang saya tahu. Sebab teman kami yang bernama Margaretha, pas ibunya mules mau melahirkan, sang ibu berada dalam kereta api. Margo kreta. Menjadi Margaretha. Ia seorang muslim tulen.
Ada teman pakai nama "Ekaristi" sebagai nama belakang. Padahal ia Protestan asli. Sementara “ekaristi” adalah ritual utama dalam Gereja Katolik. Tak ada dalam gereja yang lain.
Kembali ke burung-burung di atas!
Konon mereka diberi nama "burung gereja" karena selalu suka bangunan yang tinggi. Sebab di Eropa banyak bangunan gereja dan, pada saat itu hanya bangunan gereja yang memiliki arsitektur tinggi. Mereka bersarang di sana.
Demi mudahnya dikenali, ditambahkan nama "gereja" di belakang namanya. Kalau saya yang pertama temukan dan kasih nama, pasti jadi "burung Alex" atau "burungnya Alex".
Hanya begitu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H