Jewell ini sosok yang menurut saya kelewat polos dan selalu punya niatan membantu. Pokoknya intensi dia adalah melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Meskipun kadang-kadang ia hadir  dalam kondisi yang kurang tepat, sehingga  dianggap suka mengurusi apa-apa yang bukan urusannya. Suatu kali sebagai tukang bersih-bersih di kantor sebuah firma hukum, ia memeriksa laci meja tuannya. Ia tahu si tuan suka makanan Snickers. Dan menaruh banyak Snickers di laci mejanya. Supaya tuannya tidak kelaparan. Tindakan yang bagus. Tetapi bisa dinilai berlebihan.
Demikianlah ketika menemukan tas yang berisi bom paku, ia memberi peringatan pada pihak berwenang. Sayang sekali bom meledak sebelum evakuasi selesai dilakukan. Peristiwa itu menewaskan 2 orang serta melukai seratus-an orang lainnya. Seluruh profile dirinya: Latar belakang, kebiasaan-kebiasaan, kesukaan membantu dan sikap lainnya  justru "menjerumuskan"nya.
Meski ia dianggap sebagai penyelamat karena telah menemukan alat peledak itu, namun tuduhan mengarah kepada Jewell. FBI melakukan interogasi kepadanya. Separuh film berisi tentang ini. Jewell mengarah sebagai tersangka utama.Meskipun pada akhirnya tidak terbukti.Â
Enam tahun kemudian pelaku pemboman yang asli berhasil ditangkap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI