Timnas Prancis Dalam Ambang Bahaya

Benar belaka sepak bola adalah permainan tim. Namun ada beberapa pemain kunci yang sangat memengaruhi perjalanan tim, baik karena kepemimpinannya maupun karena bakat mereka yang menonjol.  

Setiap masa mencatat pemain-pemain hebat seperti Pele, Maradona, Gary Lineker, Franz Beckenbauer,Paolo Rossi,  hingga Lionel Messi, Christiano Ronaldo, Zidane, Karim Benzema, dan lain-lain.

Juara Piala Dunia 2018 Prancis kini sedang goyah menghadapi Piala Dunia Qatar 2022 bulan November nanti, ketika beberapa pemain intinya terkena cedera. 

Semalam, Sabtu (22/10/2022) ketika Manchester United kontra Chelsea yang berakhir 1-1, Raphael Varane harus ditarik pada menit ke-60 setelah cedera saat berupaya menekel Pierre-Emerick Aubameyang di dekat kotak penalti Manchester United. Dalam tayang ulang kelihatan ia salah menumpu, dan dikhawatirkan cedera hamstring. Cedera model ini sangat ditakuti pemain bola, sebab bisa-bisa karier mereka akan berakhir. 

Saya pikir, Varane yang tertidur lama di lapangan selain karena kesakitan, terutama ia merasa khawatir tak bisa membela Timnas Prancis di Piala Dunia bulan depan. Ia salah satu andalan di lini  pertahanan tim Ayam Jantan ini. Dan barangkali menjadi Piala Dunia dia yang terakhir.

Sebelumnya, kabar buruk sudah diterima Timnas Prancis ketika kiper utama mereka Mike Maignan mengalami cedera serius pada betis kanannya. Waktu membela Timnas Prancis dalam jeda internasional pada September lalu melawan  Austria ia sudah ditarik keluar karena cedera betis kiri. Ia harus absen selama tiga minggu.

Raphael Varane tampak menutup wajahnya ketika ditarik pada menit ke-60 saat melawan Chelsea (Sumber:TWITTER.COM-CBSSPROTSGOLAZO via Bolasport.com)

Tapi baru saja kembali bermain membela klubnya AC Milan, Maignan mesti kembali menepi. Tim dokter menyuruhnya beristirahat lebih lama. Kemungkinan besar ia akan melewatkan Piala Dunia Qatar jika cederanya kambuh lagi. 

Sekarang Prancis tinggal berharap pada kapten tim Hugo Lloris pada posisi penjaga gawang, dan pelapisnya  Alphonse Areola. Meskipun tidak muda lagi, nama Steve Mandanda (36) kiper Olympique Marseille bisa dipertimbangkan. Pengalamannya sangat berguna dalam even besar seperti ini. Atau anak muda yang satu ini; Illan Meslier kiper Leeds United.

Sementara itu N'Golo Kante sudah menepi sejak pertengahan Agustus 2022 akibat cedera hamstring serius ketika Chelsea berhadapan dengan Tottenham Hotspur.  Semalam tak ada wajah Kante di bangku cadangan ketika Chelsea kontra Man United. Kemungkinan besar ia akan absen pada PD Qatar nanti.

Steve Mandanda (Sumber: Bola.net) 

Padahal lapangan tengah Prancis sangat membutuhkan dirinya. Gelandang "pengangkut air" ini bisa berlari selama 90 menit tanpa lelah. Ia bahu membahu bertahan dan membangun serangan bersama Paul Pogba.

Pada posisi gelandang ini Timnas Prancis akan menaruh harapan besar pada gelandang muda mereka yang bermain untuk Real Madrid, Aurelien Tchouameni. Sering diturunkan sebagai starter oleh Don Carlo, sangat membantunya mendapat tempat utama dalam tim.

Tapi persis pada posisi inilah diperlukan gelandang seperti Kante dan Pogba. Nama Pogba sudah tidak dicantumkan oleh pelatih  Didier Deschamps dalam skuad. Pogba memilih opsi operasi atas cedera meniskus lateral kaki kanannya. Operasi pada awal September itu berhasil baik, tetapi ia akan absen hingga PD 2022 berakhir.

Dalam kondisi demikian, tiba-tiba datang kabar yang kurang menyenangkan dari Madrid. Penyerang mereka Karim Benzema yang baru saja meraih Ballon d'Or tak diturunkan ketika Madrid meringkus Sevilla 3-1 tadi pagi, Minggu (23/10/2022). 

Seperti dilaporkan ESPN, penyerang utama Timnas Prancis ini mengalami kelelahan otot kaki kiri. Meskipun awalnya masuk sebagai starter, namun namanya didrop pada saat-saat terakhir.

Tetapi Don Carlo mengatakan bahwa Benzema akan sudah fit ketika Madrid mesti berhadapan dengan RB Leipzig dalam lanjutan fase grup Liga Champions. Pada bentrok pertama mereka di Santiago Bernabeu, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB, Madrid menang 2-0. Sebenarnya partai ini sudah tidak mempengaruhi kelolosan Madrid, kecuali menjaga posisi mereka sebagai juara grup.  

Pelatih Didier Deschamps mesti putar otak merombak beberapa bagian timnya.