Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beda Liz Truss, Beda Iwan Bule

21 Oktober 2022   17:46 Diperbarui: 21 Oktober 2022   18:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liz Truss baru saja dilantik sebagai  PM Inggris 45 hari lalu, 6 September 2022. Tetapi baru saja menjabat ia sudah mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pidato di kediaman PM di Downing Street, London pada Kamis (20/10/2022). 

Ia mengatakan, "Saya menyadari telah gagal melaksanakan mandat yang diamanatkan oleh Partai Konservatif."

Ia menjadi PM dengan masa memerintah terpendak dalam sejarah Inggris. Truss didesak mundur karena pemerintahan yang dipimpinnya dinilai gagal setelah pembatalan sejumlah kebijakan ekonomi. Seperti diberitakan Kompas.id, Kamis (20/10/2022), dalam pidatonya ia mengatakan:

"Saya dipilih oleh Partai Konservatif dengan mandat untuk mengubahnya. Kami memenuhi tagihan energi dan memangkas asuransi nasional. Dan kami menetapkan visi untuk pajak rendah, target ekonomi pertumbuhan tinggi yang akan memanfaatkan Brexit. Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat memenuhi mandat tersebut. Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Raja dan menyampaikan kepada Beliau bahwa saya mengundurkan diri dari posisi pemimpin Partai Konservatif," kata Truss di depan kantornya di Downing Street, London.

Ini terjadi di Inggris sana.

Tetapi lain padang lain belalang. Lain negara beda tabiatnya.

Salah satu poin yang direkomendasikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan adalah, Ketua Umum Mochamad Iriawan dan jajaran Exco PSSI, diminta mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas tragedi Kanjuruhan yang sejauh ini sudah menewaskan 134 orang. 

Dari hasil temuan investigasi, TGIPF menyatakan PSSI telah lalai dalam menyelenggarakan kompetisi yang aman sesuai dengan standar yang ada. Sehingga, mengakibatkan kondisi yang menyebabkan jatuh korban dalam tragedi Kanjuruhan.

Tetapi dipastikan Mochamad Iriawan dan jajaran Exco PSSI  tidak akan mundur dari jabatan mereka. "Kalau yang menyuruh mundur ini voter (pemilik suara di PSSI) maka memenuhi syarat sesuai dengan statuta yang dijalankan. 

Sampai hari ini voter tidak ada yang mengusulkan mundur," kata Ahmad Riyadh, juru bicara Mochamad Iriawan seperti diberitakan bola.kompas.com, Jumat (21/10/2022). Link-nya bisa dibaca di sini: kompas.com

Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan, kata Ahmad, sepenuhnya dilindungi oleh statuta PSSI. Hanya internal PSSI yang bisa mendesak pergantian ketua umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun