"Ada oknum yang menggergaji pipanya sampai putus. Padahal pipa itu berada dalam tanah," kata dia.
Hampir di semua wilayah di pulau Sumba, air telah menjadi masalah serius. Apalagi kini hutan yang diharapkan bisa menyimpan air semakin berkurang karena telah dibabat untuk pemukiman dan pertanian. Kini hutan di Sumba tak sampai 10 persen lagi  dari seluruh luas pulau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!