Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) terus berupaya menghadirkan Alkitab bagi umatk kristiani di Indonesia. Selain menerjemahkan Alkitab  dan bagian-bagiannya ke dalam pelbagai bahasa daerah, LAI juga menyebarkan Alkitab ke seluruh pelosok Nusantara. Tujuannya agar Kabar Baik itu dapat dibaca oleh lebih banyak orang Kristen.
***Â
Gedung Pusat Alkitab (GPA) di Jl. Salemba 12 Jakarta Pusat terdiri atas 10 lantai. Semua kegiatan LAI berpusat di sini. Sedangkan percetakannya berada di Nanggewer, Bogor.
Karena lahannya sempit, hanya 1.200 meter persegi, maka gedung yang peresmiannya dilakukan pada 9 Februari 2012 ini dibikin menjulang. Dari lantai 10 kita dapat melihat gedung Sekolah Tinggi Ekonomi YAI di belakangnya, Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo, Kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Â dan RS Saint Carolus.Â
Tetapi tidak seluruh lantainya  dipakai LAI. Hanya sebagiannya saja. Antara lain  lobby untuk toko buku atau bible house, lantai 2 perpustakaan, lantai 3 museum, lantai 4 dan 5 kantor LAI, serta lantai 9 untuk ruangan seminar. Sementara lantai 6,7 dan  8 disewakan. Demikian pula lantai 10 yang bisa dipakai buat rapat, ibadah atau pernikahan.Â
Dana yang diperoleh dari lantai yang disewakan ini  dipakai untuk  mensubsidi penyebaran Alkitab ke daerah-daerah terpencil. Antara lain ke Sulawesi, Papua, Timor, Kalimantan dan Sumba di NTT, melalui program "Satu Dalam Kasih"  yang dikelola oleh Departemen Gereja dan Masyarakat LAI.  Mereka menjadi mediator. Setiap orang  Kristen yang mampu diajak  menyumbangkan minimal 1 Alkitab untuk 1 jiwa dalam bentuk dana sebesar Rp 44 ribu, dan kelipatannya.Â
Sejak tahun 2008, Percetakan LAI telah berhasil mencetak 1 juta eksemplar Alkitab setiap tahun. Namun tahun 2013 ini mereka menargetkan 1,3 juta/tahunnya. Total  Alkitab, Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) dalam satu buku,  yang sudah dicetak dan disebarkan LAI semenjak berdiri pada 1954 telah mencapai 29 juta eksemplar.
Angka ini belum mencakup PL,PB, Mazmur  atau gabungan di antaranya yang dicetak secara terpisah. Total jenderal, sudah sekitar 58 juta Alkitab dan turunannya telah dicetak di Indonesia.
 ***
Sampai saat ini Alkitab (PL & PB) sudah diterjemahkan ke dalam 31 bahasa daerah dan tiga terbitan dalam bahasa Indonesia. Ke depan,  proyek  penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah  akan terus dilakukan. Namun butuh waktu yang cukup lama.
Untuk menerjemahkan Alkitab PB saja perlu waktu antara 4-6 tahun. PL lebih lama lagi, antara 7-9 tahun, karena lebih tebal. Â Penerjemah juga mesti penutur asli dari suku bangsa itu yang sejak kecil hidup di sana. Â Atau setidaknya menetap selama 15 tahun di daerah tersebut secara terus-menerus.