Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rumah Budaya Sumba: Museum, Pusat Studi dan Pelestarian Budaya Sumba

27 Agustus 2022   11:20 Diperbarui: 30 Agustus 2022   02:45 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Budaya Sumba mengoleksi berbagai jenis patung khas Sumba yang di pahat orang Sumba sendiri, Kamis (9/8/2018). (Foto: KOMPAS.com/MARKUS MAKUR) 

Rumah Budaya Sumba mengoleksi berbagai macam peninggalan kelompok etnik daerah Sumba yang berasal dari masa prasejarah hingga masa kini. Koleksi-koleksi ini merupakan sumbangan koleksi pribadi Pater Robert dan sumbangan dari setiap rumah adat Sumba. 

Di dalam galeri terdapat beragam peninggalan tradisi Sumba: Totem, menhir, perhiasan, peralatan dapur, kain tenun dan juga foto-foto karya Pater Robert.

Kalau saya ke Sumba dan menginap di rumah kakak saya Agustina Hari Ate, istri dari Pak Eman Werang,  biasanya pagi-pagi saya ambil jalur jalan kaki ke Rumah Budaya. 

Saya beberapa kali berjumpa Pater Robert, yang juga sedang berolahraga jalan kaki. Saling menyapa dalam bahasa Kodi, dan kami lanjut masing-masing dengan tongkat di tangan. Untuk berjaga-jaga dari anjing. 

Makhlum di sana banyak anjing milik warga dan bisa menyerang siapa saja. 

Pater Robert Ra Mone (kiri) (dokpri Rumah Budaya Sumba) 
Pater Robert Ra Mone (kiri) (dokpri Rumah Budaya Sumba) 
Ketika kami memenangi Fasilitasi Bidang Kebudayaan dari Kemendikbudristek pada 2021 untuk kategori karya perorangan maestro Gregorius Gheda Kaka (1945-2005) kami memakai pelataran Rumah Budaya Sumba sebagai tempat pentas lagu dan tari. 

Malam yang meriah pada 25 November 2021 itu. Memang di sana sengaja dibangun panggung alam, sebuah tanah lapang di antara dua rumah adat. Penonton bisa duduk pada undakan dan menonton pentas di bawahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun