Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya Hidup dari Menulis

6 Agustus 2022   09:10 Diperbarui: 6 Agustus 2022   09:15 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi saya juga harus jujur menyampaikan, supaya orang jangan salah memilih menjadi penulis. Takutnya kecewa. Meskipun untuk sampai ke sana, untuk menjadi penulis, diperlukan seperangkat kemampuan teknis yang tidak main-main. Juga ada hal yang tak tampak, yang kita sebut sebagai "panggilan".

Sebab itu, saya cerita pengalaman pribadi saja. Meskipun saya rasa agak klise juga. Tidak nyaman. Mungkin akan subyektif. Namun petik dan ambil saja yang bermanfaat untuk menjadi bekal Anda.

Pertama, pemahaman umum. Bahwa semua profesi dibayar sesuai dengan tingkat profesionalitas seseorang. Semakin profesional atau ahli seseorang, kian mahal tarifnya. Penulis juga demikian.

Kedua, tingkat profesionalisme penulis ditentukan oleh "jam terbang"nya. Ukurannya adalah berapa karya sudah Anda hasilkan? Karya apa saja? Karena itu sering saya katakan, bikinlah karya, sesederhana apapun, sebab selain membangkitkan rasa percaya diri, juga bisa dipakai untuk "jual diri".

Ketiga, Anda cenderung mau menggeluti genre apa?Apakah fiksi seperti menulis novel dsbnya? Atau menulis biografi, sejarah gereja atau lembaga, bikin company profile?

Keempat, tidak ada patokan angka. Tidak seperti karyawan atau ASN atau direktur bank yang jelas jumlah gajinya. Tergantung sikon. Tergantung jangka waktu menulis, mudah atau susahnya mengumpulkan data, kapan harus terbit, siapa yang ditulis, dsbnya.

Biasanya kalau diminta segera terbit dalam waktu yang sempit-misalnya tiga bulan sejak kesepakatan ditandatangani-biayanya sedikit lebih tinggi. Karena perlu "tenaga" ekstra untuk menyelesaikannya. Namun semua bisa dinegosiasi.

Bagaimana dengan angka-angka? Saya sebut secara umum saja. Satu buku berkisar antara Rp25- 100 juta. Tergantung kemampuan Anda "menjual diri". Serta apa dan siapa yang Anda tulis. Ini faktor yang menentukan.

Kemampuan "menjual diri" yang saya maksud tidak saja menyangkut seberapa banyak karya sudah Anda terbitkan, sebab semakin banyak dan berkualitas, semakin Anda diperhitungkan, namun juga bagaimana sikap Anda?

Akhirnya "names make news" berlaku juga bagi para penulis.  Yang "news"nya kita ganti menjadi "money".

Demikian!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun