Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Carlos Ghosn: Eksekutif Hebat Jadi Buron Interpol (1)

4 Agustus 2022   05:49 Diperbarui: 4 Agustus 2022   05:54 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tentang Carlos Ghosn selalu menarik. Mantan 'bos besar' aliansi Renault-Nissan-Mitsubish ini pernah dielu-elukan sebagai pahlawan di Jepang. Bak selebritas. Dimintai tanda tangannya di mana-mana. Pake dibuatkan komik segala. Seperti superhero. Karena ia memang  seorang "hero". Di mata warga Jepang.

Namun tahun 2018 ia dicokok otoritas Jepang. Ditahan begitu ia turun dari jet pribadinya. Di bawa ke penjara super maximun security. Dituduh menipu jumlah gajinya untuk menghindari pajak. Juga dituduh menilep uang perusahaan untuk kepentingan pribadi. Tak disangka, di bawah pengawasan super ketat itu, ia bisa meloloskan diri ke ke Beirut Lebanon, negara nenek-moyangnya. Mantan anggota SEAL, ayah dan anak, pasukan super elit AS,  dituduh terlibat dalam drama pelarian Carlos ini. Drama perseteruannya dengan otoritas Jepang belum selesai!

***  

Akhir tahun 1999 Nissan nyaris bangkrut. Utangnya mencapai Rp 200 triliun. Masuklah Renault yang menyuntikkan dana sebesar 5,4 miliar dollar. Ditukar saham 36% dan ngotot minta opsi memilih CEO.

Renault menunjuk Carlos Ghosn, eksekutif lapis kedua di Renault yang namanya baru saja berkibar karena sukses melakukan program penghematan biaya di perusahaan tersebut.

Tentu tidak lazim perusahaan Jepang dipimpin seorang gaijin. Orang asing. Sangat tabu di sana. Maka, Nissan ngotot menolak. Sebaliknya Renault bersikeras.

Tetapi bagaimana pun perusahaan yang sedang sekarat, lemah daya tawarnya. Nissan sudah tujuh tahun berturut-turut merugi terus. Dari 43 model mobil yang dipasarkan, hanya 4 model yang laku dijual.

Renault menang. Goshn akhirnya menjadi  chairman Nissan.

Tetapi banyak pihak sangsi dengan kemampuan Renault. Sebagai dewa penolong Renault pernah  merger dengan Volvo pada tahun 1990. Tetapi mereka gagal. Apalagi saat penjajagan kerjasama dengan Nissan justru harga saham Renault jatuh. Ini menunjukkan ketidakpercayaan masyarakat kepada mereka.  

Sense of Urgency

Tetapi Goshn ini eksekutif kelas atas. Begitu masuk, ia tahu apa yang mesti dikerjakan. Intinya, ia ingin membawa perusahaan keluar dari perangkap status quo, menemukan masalah utamanya, dan menyusun strategi penyembuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun