Demikian yang saya lakukan di atas makam Mama saya di kampung kami di Homibela, Kodi, Sumba Barat Daya. Setiap saya ke Sumba, tempat yang saya tuju pertama adalah makam beliau, meletakan sirih-pinang di atas makamnya dan berdoa.
Saya yakin Mama saya senang, sebab kami berkomunikasi dengan "bahasa" yang ia kenal ketika masih berada di dunia, Â yakni sirih-pinang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!