Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, 13 tahun telah kita lewati,
namun peristiwa tragedi kemanusiaan  mei 1998 tetap menjadi misteri
Tanpa lelah kami pun bersama komunitas masyarakat akan terus melakukan
peringatan  untuk mengingat peristiwa sejarah kelam bangsa kita
Kami pun dari jaringan tionghoa muda (JTM) Â juga berupaya tanpa henti
untuk terus menerus memperingati peristiwa tersebut, meskipun 13 tahun
telah berlalu
namun ingatan akan tragedi tersebut masih tetap segar dalam ingatan
kami walaupun sebagai sejarah yang masih belum di akui oleh negara,
kami akan terus melawan lupa dengan melakukan kegiatan kegiatan yang
bertujuan mengingatkan dan mendidik masyarakat atas sejarah yang
pernah terjadi kami
menjelang peringatan 13 tahun peringatan tragedi mei 98 kami melakukan
sebuah survey opini terbatas Pengguna Internet meskipun ini bukan
sebuah survey akademis, akan tetapi survey ini cukup memberikan
sekilas gambaran serta harapan dari sebagian responden masyarakat.
adapun awal gagasan ini kami ingin mengetahui pengetahuan dan ingatan
responden terhadap peristiwa tragedi mei 98 untuk dapat menjadi bahan
refleksi bagi kita semua
Kekerasan dan diskriminasi lainnya dalam skala yang beragam masih
terus berlangsung karena isu-isu suku, agama, ras, dan golongan.
Ledakan kekerasan masih berpotensi berlangsung di masa depan jika kita
membiarkan para pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan lolos dari
tuntutan hukum.
Survey berlangsung dari 7 April 2011 hingga 27 April 2011, dengan
total responden berjumlah 1000 responder
mayoritas responden berjenis kelamin Laki laki sebesar 76% dan
berpendidikan universitas sebesar 68% dengan usia 17-30 sebanyak 47%
serta memiliki pengeluaran antara 1jt-5jt per bulan 51%
responder yang mengaku mengetahui peristiwa mei 98 sebesar 94% dan
mayoritas responden hampir 40% menjawab mengetahui peristiwa mei 98
dari media dan 24% dari internet, sedangkan dari sekolah dan buku
hanya sebesar 4%, jadi peran media dalam peringatan peristiwa mei 98
sangat besar dalam memberikan informasi
sedangkan peran pemerintah dan negara terkait peristiwa mei98 sangat kecil
mayoritas responden mengaku berada di rumah pada saat kejadian mei 98
sebesar 54%, hal ini di karenakan masyarakat , perkantoran dan sekolah
sudah meliburkan
meliburkan karyawan dan siswa di karenakan situasi dan kondisi saat
itu yang mengkhawatirkan
responden percaya bahwa peristiwa mei 98 adalah peristiwa yang
terencana sebesar 85% , meskipun memang secara hukum sulit di buktikan
secara hukum
mereka juga percaya kerusuhan tersebut bernuasa rasial sebesar 84%
pemerintah 36% dan negara 26% merupakan pihak yang dianggap paling
bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa kerusuhan mei98
dan faktor politik 38% serta prasangka rasial 22% menjadi penyebab
terjadinya peristiwa mei 98
responden juga berpendapat bahwa peristiwa kerusuhan mei dapat
terulang kembali di masa yang akan datang sebesar 80% Â hal ini
dikarena kan
kasus kasus kekerasan serta kerusuhan yang masih terjadi di berbagai
tempat serta lemahnya penegakan hukum di tanah air. meskipun responden
juga
merasa keamanan saat ini lebih baik dibandingkan tahun 1998 sebanyak 52%
mayoritas responden 61% menginginkan agar peristiwa mei 98 dapat
diperingati setiap tahunnya dan mereka merasa untuk mencegah
terulangnya kejadian
tersebut melalui pendidikan dan belajar sebanyak 42%
Kesimpulan
kami menilai negara dalam hal ini masih belum berhasil dalam
memberikan rasa aman kepada warganegara
padahal rasa aman merupakan hak dasar setiap warganegara dan syarat
mutlak bagi jalannya dunia usaha dan investasi.
kami berpendapat bahwa negara masih berhutang kepada para korban dan
keluarga korban kekerasan peristiwa Mei 98
sehingga negara wajib untuk menuntaskan kasus mei98 serta menghormati
para korban.
kami juga berharap agar peristiwa tragedi mei 98 dapat masuk kedalam
kurikulum pendidikan sejarah nasional agar
peristiwa tragedi kemanusiaan mei 98 menjadi pelajaran sehingga tidak
terulang kembali di masa yang akan datang.
Menghimbau masyarakat luas untuk Melawan lupa dan impunity terhadap
peristiwa kerusuhan mei 1998
Demikian kesimpulan yang kami dapat sampaikan
atas perhatian nya kami ucapkan terima kasih
hormat kami
JTM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI