Saat ini nomor rekening tidak hanya ada di buku tabungan bank.  Dimasa sekarang nomor ponsel juga bisa menjadi rekening atau yang biasa di sebut rekening ponsel uang elektronik melalui rekening ponsel uang elektroni ini pelaku-pelaku dapat bereaksi melalui berbagai macam - macam modus penipuan.Â
Beberapa waktu lalu,  Ayip (20)  terkena penipuan melalui rekening ponsel uang elektronik dengan modus si pelaku yang ingin membeli pakaian dari jualan pakaian dari ayip, pada saat itu ayip  pun merespon si pelaku dengan modus tersebut dan pelaku menggunakan bahasa yang  sopan sehingga ayip merespon si pelaku dengan baik dan ayip pun perlahan mengikuti instruksi si pelaku berikut chat ayip dengan pelakuÂ
Setelah itu ayip pun masuk dalam perangkap si pelaku dengan modus melalui rekening ponsel uang elektronik  dan ayip mulai bertanya-tanya bagaiamana dalam bertransaksi di rekening ponsel uang elektronik lalu ayip pun bertanya bagaimanna konfirmasi dalam rekening ponsel uang elektronik supaya duit yang dikirim si pelaku itu masuk ke m-banking ayip. Berikut penjelasan si pelaku dan bukti transfer palsu yang dikirim si pelaku kepada ayipÂ
pelaku yang berpura -pura sebagai pembeli itu ingin bertransaksi dan membayar lewat rekening ponsel. Setelah deal dengan harga dan transaksi, calon pembeli ini kemudian bertanya sms verifikasi sudah masuk ke hp si penjual atau belum. Dia pun bertanya apa si penjual punya m-banking atau tidak, karena katanya kode verifikasi harus dimasukkan lewat m-banking.
Singkat cerita, benar saja ada sms verifikasi masuk ke hp si penjual.
"[#BATUMBU] Kode verifikasi Anda adalah 571450, yang sah selama 10 menit. Harap simpan dengan aman," begitu bunyi sms-nya.
Dia pun tambah curiga apa itu #BATUMBU . Hingga akhirnya dia mencari tahu di internet dan kaget, ternyata #BATUMBU itu adalah aplikasi pinjaman online. Dia pun menduga, si penipu ini membeli barang, kemudian bayar menggunakan pinjaman online dan pakai no telepon penjual dan rekening si penjual. Berikut beberapa penjelasan si pelaku yang berusaha menjelaskan bagaimana proses dari rekening ponsel uang elektronik .
"Memang duit akan masuk ke rekening penjual dan barang dikirim, tapi nanti pasti tau-tau  bulan depan ada yang telepon perihal pembayaran pinjaman online ke penjual, karna yg dikasih adalah no telepon  dan rekening penjual. Semakin lama semakin besar bunganya, alamat pemilik rekening atau no tlp bisa dilacak oleh pihak terkait dan pada ujung2nya debt kolektor datang kerumah penjual ngasih tagihan yg sudah menggunung karna bunganya terus bertambah," ucap ayipÂ
"Modus yang digunakan penipu adalah meyakinkan korban untuk memberikan informasi sensitif, seperti kode OTP dan data pribadi, yang sebenarnya seharusnya tidak boleh dibagikan kepada siapa pun,"Â
Langkah pertama adalah memasukkan user id yang terdiri dari angka dan huruf. Kemudian pihak Rekening Ponsel akan mengirimkan 4 digit passcode untuk akses masuk ke dalam aplikasi. Bisa juga dengan akses sidik jari jika memang sudah diaktifkan.
Sementara itu, pihak perusahaan e-commerce yang namanya dicatut dalam penipuan ini mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka tidak pernah meminta biaya administrasi dalam bentuk apa pun untuk pencairan hadiah. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang menggunakan nama perusahaan untuk menipu pengguna.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi Ayip dan masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan perusahaan besar. Di era digital saat ini, penipuan melalui rekening ponsel dan uang elektronik semakin berkembang dengan berbagai modus, sehingga pengguna harus lebih cermat dalam menjaga data pribadi mereka agar terhindar dari kerugian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H