Dengan langkah-langkah yang diambil, Pondok Pesantren Al-Zaytun tampaknya ingin menjadi lebih dari sekadar lembaga pendidikan agama. Mereka ingin menjadi model pesantren masa depan yang mengombinasikan ajaran Islam dengan pendekatan-pendekatan modern yang menjawab tantangan globalisasi. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Al-Zaytun adalah menjawab kritik sambil tetap mempertahankan prinsip dasar yang menjadi landasan berdirinya pesantren ini.
Apakah Al-Zaytun akan berhasil mewujudkan visinya sebagai pondok pesantren modern yang inovatif, ataukah kritik dan kontroversi akan terus menghambat langkah mereka? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang jelas, Al-Zaytun terus menjadi topik pembicaraan menarik dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H