NFT saat ini sedang marak dibicarakan di media sosial dan portal berita di Indonesia. Fenomena Ghozali Effect kini tengah merambah anak-anak muda Indonesia untuk membuat dan menjual NFT pada sejumlah market place NFT seperti OpenSea, Rarible dan SuperRare.Â
Semenjak saat itu, platform market place NFT OpenSea diserbu oleh para kaum FOMO (Fear Of Missing Out) yang melihat OpenSea tak ubahnya seperti  platform market place biasa.Â
Tidak sedikit kita jumpai, Â gambar-gambar seperti baju anak, tas perempuan dan makanan ikut mewarnai platform market place OpenSea. Hal ini juga memunculkan anggapan bahwa masyarakat kita sangat mudah terpengaruh dengan pemberitaan tanpa mengetahui lebih dulu maksud dan tujuan dari platform market place NFT tersebut dibuat, bahkan dari sebagain dari mereka juga belum mengetahui apa itu NFT.Â
Faktor edukasi dan literasi yang kurang juga memegang peran penting dalam pemanfaatan NFT tersebut. Mereka yang hanya sekedar ikut-ikutan tanpa mengetahui tujuan dan maksud akan terjebak ke dalam perangkap oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen tersebut.
Literasi Tentang NFT di Indonesia
Kini telah hadir buku berjudul NFT & Metaverse: Blockchain, Dunia Virtual & Regulasi yang sekiranya dapat memberikan informasi dan edukasi tentang NFT melalui pendekatan ilmiah yang dapat memberikan gambaran secara lengkap terkait NFT.Â
Dalam buku tersebut dibahas tentang sejarah NFT, teknologi NFT, maksud dan tujuan NFT, implementasinya sampai dengan regulasi dan kebijakan tentang NFT. Buku ini dapat menjadi referensi yang menarik bagi siapa saja yang ingin belajar lebih jauh tentang NFT.Â
Di dalam buku tersebut juga dijelaskan tentang ekosistem NFT, bagaimana NFT tersebut bekerja dan apa saja pemanfaatanya di dunia nyata selain diperdagangkan di platform market place NFT.Â
Penggambaran ekosistem NFT dapat ditemui pada ekosistem jaringan Blockchain Ethereum. NFT yang diciptakan sebagai Non Fungible Token merupakan perwujudan kepemilikan atas aset digital layaknya sertifikat kepemilikan pada dunia nyata.Â
Seperti halnya sertifikat kepemilikan tanah pada dunia nyata, NFT dapat menjadi dokumentasi digital yang dapat menentukan kepemilikan suatu benda digital di dunia maya. Agar lebih jelasnya lagi, anda dapat membacanya pada buku NFT & Metaverse: Blockchain, Dunia Virtual & Regulasi yang kini dapat diunduh di aplikasi googleplay book untuk versi ebooknya.
Ekosistem Market Place NFT yang  Penting untuk Diketahui
Dalam buku NFT & Metaverse: Blockchain, Dunia Virtual & Regulasi tidak dijelaskan secara detail tentang hal teknis terkait NFT, hal tersebut dikarenakan penulis tidak ingin pembaca menjadi bingung dan melupakan tujuan dari penulisan buku tersebut, yaitu memberikan pemahaman dasar tentang NFT. Â Maka dalam kesempatan ini, penulis akan menjelaskan sedikit tentang ekosistem market place NFT.Â
Seperti yang telah diketahui, platform market place  adalah tempat di mana penjual dan pembeli itu bertemu dan bertransaksi pada platform khusus.Â
Kegiatan transaksi jual beli tersebut dimediasi oleh pemilik platform agar ekosistem yang terjalin antara penjual dengan pembeli dapat kondusif. Hal tersebut untuk menghindari faktor penipuan yang dapat merugikan penjual maupun pembeli, oleh karena demikian, pemilik platform memiliki tanggung jawab untuk menjaga ekosistem tersebut tetap aman.
Ilustrasi di atas hampir mirip dengan platform market place NFT, seperti: OpenSea, Rarible dan SuperRare. Namun ada yang berbeda dari market place NFT tersebut, yaitu barang yang dijual adalah tidak berwujud.Â
Anda tidak akan menerima pengiriman barang melalui COD dengan membeli sebuah NFT karena NFT merupakan aset digital berbentuk token  (tidak berwujud) yang dibuat melalui proses Tokenisasi yang hanya ada di dunia maya dan jaringan Blockchain.Â
Ekosistem NFT harus dikembangkan agar NFT tersebut dapat berpindah dari jaringan Blockchain ke dalam platform market place NFT. Hal ini berarti pengembangan NFT harus disesuaikan dengan ekosistem NFT itu sendiri (jaringan Blockchain). Bagaimana? sampai disini dapat dimengerti atau semakin bingung.Â
Proses dan Mekanisasi dari Ekosistem Market Place NFT
Ekosistem market place NFT dapat dilihat dari bagan berikut ini :
Berikut penjelasan singkat ekosistem market place NFT dari sisi pengguna (User):
- Pengguna market place NFT dibedakan menjadi: seniman, pembeli dan penjual (dalam hal ini seniman dan penjual dapat orang yang sama). Â Pada saat seniman menjual karyanya, mereka harus masuk ke dalam platform market place NFT dengan mengunggah gambar digitalnya pada hosting service (vendor eksternal) (alur 1).
- Pada saat ingin menjual karyanya, seniman/penjual menciptakan NFT (minted) pada jaringan Blockchain melalui platform market place NFT dengan melakukan otorisasi pada platform market place NFT (alur 3,5,6).
- Setelah karya berhasil terdaftar pada platform market place NFT, lalu pembeli melihat dan ingin membeli karya tersebut melalui platform market place NFT dengan atau tanpa melakukan bidding (tawar menawar) (alur 7&9).
- Jika terjadi kesepakatan, maka platform market place NFT akan mentransfer kepemilikan dari penjual ke pembeli (alur 8)
Proses dan mekanisasi di atas dapat cukup menggambarkan bagaimana ekosistem platform market place NFT bekerja. Maka hal yang selanjutnya dilakukan oleh pengguna adalah menggunakan platform market place NFT dengan bijak sesuai dengan maksud dan tujuan platform tersebut dibuat.
Hal Penting dalam memilih Platform Market Place NFT
Sebagai tambahan, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menjual karyanya di market place NFT, seperti: pilih market place NFT yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi sehingga aset digital anda tidak hilang sia-sia, pilih market place NFT yang memiliki kredibilitas baik sehingga harga yang diberikan bukan merupakan hasil penggorengan dari oknum yang tidak bertanggung jawab dan yang terakhir adalah pilih market place NFT yang memiliki ekosistem yang mendukung dalam melakukan jual beli sehingga anda terhindar dari penipuan yang berkedok NFT.Â
Namun saya sangat sarankan untuk membeli langsung dari seniman digital (seniman NFT), karena harga yang tercantum pada market place NFT sering kali melalui penggorengan terlebih dahulu.
Setelah memahami hal-hal tersebut di atas, maka anda dapat melakukan analisa dan penilaian sendiri mana platform market place NFT yang baik dan mana yang tidak. Cara tersebut dapat juga anda terapkan dalam membeli NFT untuk tujuan investasi, hal ini dapat menghindarkan anda dari faktor penggorengan harga NFT yang berujung pada hilangnya nilai investasi dari NFT tersebut. Selamat mencoba.
Sumber: Makalah ilmiah berjudul Understanding Security Issues in the the NFT Ecosystem, karya Dipanjan Das, Priyanka Bose, Christhoper Kruegel, Giovanni Vigna dari University of California.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H