Mohon tunggu...
Alexander Stefan Wijaya
Alexander Stefan Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kanisius

Hobi Berhitung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman di Pesantren Daarul'Uluum Lido dan Hubungannya dengan Kunjungan Paus Fransiskus ke Istiqlal

24 November 2024   21:48 Diperbarui: 24 November 2024   21:53 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keberagaman adalah kekayaan yang harus kita rawat bersama dengan toleransi dan saling menghormati." - Presiden Joko Widodo.

Pada tanggal 29 Oktober yang lalu, saya bersama teman-teman saya pergi ke Pesantren Modern Daarul'Uluum Lido. Selama tiga hari di pesantren, saya merasakan bagaimana kehidupan diatur dengan jadwal padat namun terstruktur. Aktivitas sehari-hari mulai dari sholat berjamaah, mengaji, menghafal Al-Qur'an, hingga belajar keterampilan dan seni, semuanya mengajarkan pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Setiap kegiatan di pesantren tidak hanya berupa ibadah rutin, tetapi juga meliputi aktivitas yang membangun karakter, seperti gotong royong dan solidaritas antar santri.

Pengalaman ini mengingatkan saya pada kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan pesan perdamaian dan dialog antaragama. Kunjungan beliau menggarisbawahi pentingnya hidup bersama dalam harmoni dan saling menghargai perbedaan. Dalam berbagai kesempatan, Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya disiplin, manajemen waktu, dan tanggung jawab, nilai-nilai yang juga sangat ditekankan dalam kehidupan pesantren.

Disiplin dan Manajemen Waktu

Kehidupan di pesantren mengajarkan bahwa disiplin dan manajemen waktu adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Setiap kegiatan memiliki waktu yang telah ditentukan, mulai dari ibadah hingga belajar keterampilan. Disiplin dalam menjalankan jadwal ini membantu santri untuk memanfaatkan waktu mereka sebaik mungkin. Paus Fransiskus, dalam berbagai pidatonya, sering kali menekankan bahwa disiplin dan manajemen waktu adalah bagian integral dari kehidupan yang harmonis dan produktif.

Gotong Royong dan Solidaritas

Di pesantren, gotong royong dan solidaritas antar santri sangat ditekankan. Tinggal bersama teman-teman dari berbagai latar belakang mengajarkan santri untuk saling menghargai dan memahami perbedaan. Kebersamaan ini membangun rasa solidaritas yang kuat dan mempererat persaudaraan. Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal juga membawa pesan yang sama tentang pentingnya gotong royong dan solidaritas dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Beliau mengajak umat dari berbagai agama untuk bekerja sama dan saling mendukung demi terciptanya perdamaian dan keharmonisan.

Kemandirian dan Tanggung Jawab

Hidup di asrama mengajarkan santri untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Santri belajar mengatur kehidupan mereka sendiri, mulai dari menjaga kebersihan, mengatur waktu belajar, hingga bertanggung jawab atas tindakan mereka. Paus Fransiskus juga sering menekankan pentingnya kemandirian dan tanggung jawab. Beliau mengajarkan bahwa setiap individu harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil dan harus menjaga kesejahteraan diri dan sesama.

Pendidikan dan Pembentukan Karakter

Setiap kegiatan di pesantren mengandung nilai-nilai yang mendidik dan membentuk karakter. Kegiatan seperti sholat berjamaah, mengaji, dan menghafal Al-Qur'an membantu santri untuk menumbuhkan kedekatan dengan Tuhan. Selain itu, kegiatan belajar keterampilan atau seni juga membantu santri untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter seseorang. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

Nilai-Nilai Kehidupan

Selama tiga hari di pesantren, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang nilai-nilai kehidupan. Sikap disiplin, tanggung jawab, dan kesabaran adalah beberapa nilai yang sangat ditekankan di pesantren. Kehidupan di pesantren juga membantu menumbuhkan kedekatan dengan Tuhan dan memperkuat iman. Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal juga membawa pesan tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan. Beliau mengajak kita untuk hidup dengan penuh kasih sayang, kedamaian, dan saling menghormati.

Kesimpulan

Pengalaman di pesantren selama tiga hari ini memberikan gambaran menarik tentang kehidupan di pesantren dan nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya. Disiplin, tanggung jawab, gotong royong, dan solidaritas adalah beberapa nilai yang sangat ditekankan. Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal membawa pesan yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut. Beliau mengajak kita untuk hidup dengan penuh kasih sayang, menghormati perbedaan, dan bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga dan menggugah kesadaran kita tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan dalam membentuk karakter dan mencapai kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun