Dengan bekerja lebih baik, berintegritas, kerja cerdas, jujur, dan menunjukkan kualitas dalam setiap pekerjaan itu sudah lebih dari cukup untuk melakukan tindakan nyata terhadap NKRI ditambah berdoa dengan kepercayaan masing-masing sambil melakukan wujud syukur kepada Sang Pencipta.
Apakah itu saja tindakan nyata terhadap NKRI? TIDAK !Kita harus menemukan formula yang tepat bagaimana tidak hanya gerakan media sosial saja, bahkan harus merumuskan lebih keras lagi, gerakan yang harus dilakukan ini. Karena yang dilawan adalah “cara berpikir sekretarian”, seperti media luar The Washington Postmenulis kepala berita"Christian governor of Jakarta sentenced to prison for blasphemy against Koran".Lebih lanjut koran terkemuka AS ini menulis, hakim ketua mengatakan, bahwa pengadilan murni kasus pidana dan menolak bahwa ada aspek politik dalam kasus ini. Tuduhanblasphemyterhadap Ahok merupakan faktor penentu bagi kekalahannya dalam pilkada gubernur Jakarta bulan April lalu. Kelompok Islam garis keras menyebar propaganda, adalah berdosa bagi kaum Muslim jika memilih pemimpin non-Muslim tulis koran ini.
Penulis berkesimpulan bahwa “Silent Majority”tidak hanya bangkit di media sosial, bisa saja bergerak dalam parlemen jalanan.. Atau gerakan lain yang di cap efektif.
Jangan lupa diseruput teh atau kopinya ya………
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H