Mohon tunggu...
Alexander Muchroso
Alexander Muchroso Mohon Tunggu... -

Saya adalah penemu senipoteg, teknik membentuk tegel keramik dan mengolahnya menjadi karya seni seperti lukisan, mozaik, dsb. Aktivitas saya bisa dilihat di www.senikeramik.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jenis Keramik dan Proses Pembuatannya

1 Juli 2012   16:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar produk keramik sudah bukan merupakan kerajinan tangan. Pembuatan barang-barang keramik masa kini sudah menggunakan mesin modern yang dapat menghasilkan berbagai jenis produk dengan secara massal.

Kini hanya sebagan kecil saja yang masih dibuat dengan menggunakan tangan, yaitu keramik yang dibuat secara tradisional, khususnya di daerah-daerah yang belum mengenal teknologi. Atau diperuntukkan untuk seni yang tidak dibuat secara massal karena yang dipentingkan nilai artistiknya.

Karya-karya seni keramik masa kini telah sedemikian maju, sehingga bila dibandingkan dengan masa lalunya maka masa kini corak desainnya jauh lebih beragam dan tidak terbatas. Teknik dalam pembuatan body dan glasure sudah digunakan ball mill . Kemudian untuk membentuk pot dan guci misalnya sudah tidak lagi digunakan meja putar sepak, tetapi sudah digunakan meja putar yang digerakkan listrik.

Pada proses pembakaran , para pengrajin sudah menggunakan tungku periodik berbahan bakar gas atau tungku listrik yang ramah lingkunan.Curve pembakaran dapat diprogram sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat sesuai dengan keinginan dan kualitasnyapun lebih baik.

Nilai seni keramik baik hasil kerajinan maupun industri sangat ditentukan dari halusnya adonan yang digunakan , kemudian tingginya temperatur pembakarannya. Oleh karena itu ada yang disebut keramik kasar. Seperti misalnya tempayan dan gentong gerabah tradisional didaerah daerah tertentu. Adonannya hanya tanah liat merah biasa, tanpa digiling atau diproses terlebih dahulu. Kemudian dicampur dengan air supaya liat lalu diaduk secara merata, selanjutnya dibentuk menjadi produk yang diinginkan.

Setelah dibentuk, dikeringkan secara alami di terik matahari atau ruangan terbuka, diakhiri dengan pembakaran dengan temperatur yang cukup rendah, antara 400 sampai 800 derajat celcius. Orang barat mengklasifikasikannya sebagi earthenware.Karena temperature pembakaran yang rendah itu barang barang keramik jenis ini masih mempunyai penghisapan air yang cukup tinggi walau tidak mengakibatkan kebocoran tetapi agak rembes.

Tingkatan keramik yang masih tergolong agak kasar adalah keramik yang adonan utamanya terdiri dari tanah liat berwarna, yang diproses terlebih dahulu supaya lebih halus. Dibentuk kemudian dibakar pada temperatur yang lebih tinggi. Berkisar 800 derajat sampai 1200 derajat Celcius. Akibat dari pembakaran yang lebih tinggi ini kekuatannya menjadi cukup baik. Sedangkan porositasnya bervariasi, tetapi relatif lebik rendah dari gerabah bahkan bisa rendah sekali. Jenis keramik ini dikategorikan sebagai stone ware karena warnanya yang tidak putih menyerupai warna batuan.

Keramik yang dibuat untuk keperluan sanitasi dan rumah tangga biasanya dibuat dari bahan tanah liat yang berwarna bakar putih sebagai bahan utamanya. Adonannya digiling halus kemudian dibentuk dengan menggunakan cetakan dari gibsum atau resins atau mesin mesin khusus seperti mesin jigger untuk membentuk piring.

Barang yang sudah dibentuk kemudian dikeringkan dalam ruangan pengering ,dihaluskan kemudian permukaannya dilapisi glasure. Selanjutnya dibakar pada temperatur yang relatif tinggi, yaitu di atas 1200 derajat celcius.

Pada barang-barang saniter seperti kloset ,wastafel ,urinal dan bidet harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak meresap air sama sekali. Demikian pula pada barang pecah belah seperti piring cangkir ini dibuat sedemikian rupa supaya aman. Baik keramik saniter maupun pecah belah permukaan glasur sangat diutamakan dan dituntut supaya tidak ada cacat samasekali.

Barang barang pecah-belah inilah yang dikategorikan sebagai keramik halus atau fine ceramics. Baik dari adonannya maupun sampai hasil jadinya dituntut standar yang cermat dan halus karena akan digunakan untuk keperluan makan dan minum yang serba sehat. Keramik halus inipun masih ada tingkatannya, terutama dinilai dari sejauh mana kehalusan adonannya, derajat kerataan warna spesifiknya dan kesempurnaan kehalusannya setelah menjadi produk jadi.

Tingkatan yang dikenal dunia keramik adalah : 1) vitreous china, 2) semi porcelain, 3) porcelain dan yang dikenal paling halus adalah 4) bone china. Makin halus adonan dan makin tinggi temperatur pembakarannya, maka makin tinggi pula nilai dari keramik tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun