Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman yang dangat banyak. Indonesia tersusun dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan. Yang lebih menakjubkan lagi, keberagaman suku bangsa, bahasa, agama dan kebudayaan ini tersebar di belasan ribu pulau, baik yang besar maupun pulau kecil.Â
Keberagaman Indonesia yang sangat banyak ini tercermin lewat tarian, makanan khas maupun upacara adat. Misalnya di Bali memiliki upacara adat Ngaben, sedangkan Nias memiliki upacara adat lompat batu. Selain itu, di Jawa Tengah memiliki rumah adat Joglo sedangkan Papua memiliki rumah adat Honai. Selain kedua contoh tersebut ada banyak contoh lain yang menakjubkan.
Maka dari itu, sebenarnya cukup aneh mengapa Indonesia yang begitu beragam ini bisa bergabung menjadi satu negara. Faktor-faktornya antara lain adalah rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan, kesamaan dalam budaya, geografis, Sumpah Pemuda dan lain-lain. Rakyat Indonesia memutuskan untuk merdeka bersama karena suatu keinginan yang luhur bangsa Indonesia untuk membentuk negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur.
Walau begitu, hal paling mendasar dalam kemerdekaan Indonesia adalah Pancasila. Panca Sila dirumuskan oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 Â dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu. Lewat kelima poin yang sudah diungkapkan Soekarno, hal itu membuka jalan kepada Pancasila yang sekarang kita kenal.
Sekarang sendiri Pancasila berbunyi sebagai berikut :
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha EsaÂ
2. Kemanusiaan yang adil dan beradabÂ
3. Persatuan IndonesiaÂ
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilanÂ
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaÂ
Lewat kelima sila ini, Pancasila mampu mempersatukan Indonesia yang begitu beragam.
Dalam kelima sila Pancasila, tampak jelas nilai persatuan Indonesia begitu ditekankan. Hal ini tampak jelas pada sila ketiga. Walau begitu, nilai persatuan tidak hanya bisa kita ambil dari sila ketiga. Misalnya, pada sila pertama "Ketuhanan yang Maha Esa". Sila ini sempat mengalami perubahan dari yang awalnya "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi seperti sekarang.Â
Di sini tampak bahwa Pancasila menghargai seluruh umat beragam di Indonesia, tanpa mengutamakan salah satu golongan agama. Pancasila ini menjadi lebih sesuai bagi Indonesia yang terdiri atas beragam agama. Bisa kita bayangkan apabila Pancasila tidak mengalami perubahan, maka akan ada banyak ketidakpuasan dari golongan agama lain yang bisa menimbulkan perpecahan.
Selain dalam hal persatuan, Pancasila juga menjadi hal penting dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Hal ini paling tercermin dalam sila kedua, keempat, dan kelima. Dalam sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab berarti setiap manusia harus diperlakukan secara layak. Hal ini bisa dimaknai bahwa kita tidak boleh melanggar HAM. Jadi lewat sila kedua ini, segala tindak kriminal yang membahayakan atau mengancam nyawa manusia dilarang. Hal ini nantinya diperjelas lewat hukum dan undang-undang yang mengatur kehidupan masyarakat.
Pada sila keempat, demokrasi diakui di Indonesia. Demokrasi penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia karena dengan adanya demokrasi yang benar tindakan semena-mena penguasa dapat dihindari. Penyebabnya adalah karena rakyat memegang kekuasaan tertinggi dalam demokrasi sehingga pemimpin harus melayani rakyat. Walau begitu, rakyat tetap harus pintar dalam demokrasi supaya tidak salah pilih pemimpin.
Sila kelima berarti setiap rakyat Indonesia diperlakukan sama di mata hukum. Hukum tidak pandang bulu dan menghukum siapapun sesuai dengan peraturan. Hal ini penting bagi kehidupan masyarakat supaya pelaku kriminal dapat ditangkap dan diperlakukan sama tanpa mampu melakukan suap. Jika tidak dilakukan, hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan masyarakat yang berujung perpecahan. Selain itu, pelaku kriminal dapat ditangkap dan tidak akan mengganggu kehidupan masyarakat lagi.
Selain berbagai contoh di atas, masih ada banyak peran Pancasila dalam mengatur kehidupan bangsa serta mempersatukan bangsa atau mencegah perpecahan.Â
Kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara mengatur segala kehidupan masyarakat di Indonesia dan mempersatukan Indonesia. Peran Pancasila sendiri sangat besar, sehingga tanpa Pancasila mungkin tidak akan ada Indonesia yang terdiri dari berbagai kebudayaan seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H