Mohon tunggu...
Nature

Musim Panas Tidak Bisa Bernafas

13 Februari 2019   17:28 Diperbarui: 13 Februari 2019   17:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim panas sudah tak lama lagi, seperti yang kita ketahui di awal bulan April adalah di mana saat kita mulai memasuki musim panas.

Bagi beberapa penduduk di kalimantan khususnya di kota Pontianak hal ini menjadi ke khawatiran, karena di musim panas penduduk akan mulai merasakan air yang mulai asin. 

Namun itu bukanlah permasalah utama, permasalah utama yang terjadi adalah banyak nya pembakaran liar untuk pembuka lahan yang terjadi di Kalimantan barat ini. 

Kejadian ini bukan saja terjadi satu atau dua kali tetapi sudah bisa di katakan sering sehingga menjadi keresahan masyarakat di provinsi Kalimantan barat ini. 

totalprepare.ca
totalprepare.ca
Karena banyak pembakaran menyebapkan indeks standar pencemaran udara di Pontianak menunjukkan angka 200-300 yang menandakan udara di kota atau di daerah tersebut sangat tidak sehat sehingga pada tahun 2018 beberapa sekolah sempat di liburkan dan para siswa di anjurkan belajar di rumah, walau sebenarnya mungkin hanya segelintir siswa yang benar benar belajar di rumah. 

Namun walaupun para siswa dan siswi SD, SMP dan SMA di liburkan hal ini tidak berlaku terhadap para pekerja dan juga para mahasiswa sehingga hal ini menjadi kekhawatiran bagi para pekerja dan para sahabat mahasiswa lainnya yang mulai menghawatirkan kondisi dari kesehatan mereka. 

Hal ini juga menunjukan bahwa pembakaran lahan ini dapat membuat aktifitas penduduk khususnya di kota Pontianak terganggu oleh pembakaran lahan ini. 

Mengutip dari beberapa orang beriman mengatakan "segala sesuatu itu pasti selalu ada tujuannya", ya benar saja dari kata kata itulah saya sadar bahwa disatu sisi kita bisa sering melihat helikopter membawa air melewati rumah penduduk, yang di mana tentunya sangat langka bagi beberapa orang di pulau Jawa, karena biasanya penduduk di pulau Jawa hanya melihat helikopter yang berlalu lalang sesekali dan tentunya tidak membawa air sebagai tujuan mereka terbang, Dan tentunya keuntungannya bagi para pengusaha yang memang berencana membuka lahan.

Meskipun lebih banyak pengaruh buruk dari pada pengaruh baik bagi masyarakat luas kita tetap harus terus berdoa agar tahun ini tidak ada yang namanya lagi pembakaran lahan hutan hanya untuk kepentingan beberapa orang saja.

Namun apa lah gunanya berdoa jika tidak di barengi oleh tindakan dan perbuatan yang seimbang, semoga di tahun ini tidak terjadi lagi halnya seperti pembakaran hutan dan tidak ada lagi asap yang bersarang di paru paru kita, AMIN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun