Mohon tunggu...
Lengkungan Surga
Lengkungan Surga Mohon Tunggu... Penulis - Manusia yang manusia

Terkesan dengan kehidupan manusia, walaupun begitu banyak rasa yang belum terjamah, manusia tak akan pernah berhenti merasa dan mencari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kamu Matahari Aku Rembulan

17 Oktober 2020   18:38 Diperbarui: 19 Desember 2020   15:04 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


malam nanti tanggal 17 oktober Rembulan datangNantinya ada berjuta bintang peneman,walaupun malam, aku melihat langit terlampau cerah.
Berjuta bintang dan bulan yang bergairah.

Di langit cerah tanpa awan, rembulan datang dengan temaram sinarnya..
Para ilmuwan berkata bulan tidak bersinar dari cahayanya sendiri,
Bulan perlu sinar matahari.
Seperti aku dan kamu sekarang ini.

Matahari yang bersinar anggun adalah kamu,

Dan jadilah aku rembulan yang Bersinar menawan tersinari anggunnya cahaya mu.

Di penghujung malam
Aku dan kamu semakin menyadari bahwa, menyinari dan tersinari adalah sebuah proses cinta kasih yang abadi dan ilahi

Terimakasih anggun sekali sinar cinta kasih mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun